N = Nginap?

947 148 16
                                    

Kelanjutan cerita dari Yeonjun yang meminta menginap di rumah Soobin :)

“Huh? Menginap?” tanya Soobin terkejut.

“Iya, gue kan udah bilang tadi.” jawab Yeonjun santai.

Soobin membenarkan posisi duduknya, tangannya yang masih memegang pensil itu berhenti menulis di buku tugas milik Yeonjun.

“Kenapa harus di sini? Kamu punya alasan apa agar saya mengizinkan kamu menginap untuk semalam?” tanya Soobin.

“Hmm, alasan ya? Bentar gue mikir dulu.” mata Yeonjun menatap ke atap rumah Soobin, ia diam sambil mendongak keatas.

“Nah, gue tau!” Yeonjun turun dari sofa, dan langsung duduk di sebelah Soobin yang lesehan di atas karpet.

Gatau diri emang Yeonjun nih. Tuan rumah duduk di karpet, dia enak-enakan di sofa.

“Lo harus izinin gue, karena...”

Yeonjun menggantung ucapannya, Soobin di sebelahnya hanya mengangkat sebelah alisnya.

“Karena kita partner.” jawab Yeonjun asal.

Soobin hanya mengangkat bahunya sebagai respon, lalu kembali menulis.

“Itu bukan alasan yang cukup, Jun.” jawab Soobin datar.

“Ya terus apa dong? Masa gue harus macarin lo dulu baru boleh nginep di sini.” Yeonjun mengusak rambutnya, ia tidak sadar kalau Soobin langsung menoleh saat ia berkata seperti itu.

“Bilang apa kamu? Tidak usah ngawur, jalani saja fakta yang ada.” ucap Soobin datar.

Soobin mendengus, lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.

“Kalo faktanya kayak gitu gimana?” tanya Yeonjun menaik-turunkan alisnya.

“Maksud kamu?” Soobin menoleh lagi, ia makin bingung dengan Yeonjun. Ucapannya tak masuk akal.

“Nggak. Gausah kepo lo, udah sono lanjut kerjain tugas gue. Jangan sampe ada yang salah.” ucap Yeonjun gemas dengan sikap Soobin.

Akhirnya Soobin lanjut mengerjakan tugas milik Yeonjun. Soobin tidak mau memusingkan ucapan Yeonjun, tak ada gunanya.

Yeonjun yang tadinya duduk sekarang menjadi tiduran di karpet beludru itu. Capek duduk terus, badannya kaku.

“Woee gatel amat dah.” Yeonjun langsung duduk lagi. Sekarang ia sibuk menggaruk leher dan tangannya yang gatal-gatal. Karena kulitnya putih, jadilah dia meninggalkan bercak merah-merah di kulitnya.

“Woy tembok, lo ada bedak buat ngilangin gatel-gatel nggak?” tanya Yeonjun seraya menggaruk leher dan tangannya.

Soobin mengernyit bingung, lalu menatap Yeonjun yang sibuk menggaruk-garuk.

“Kenapa kamu? Panuan?” tanya Soobin datar.

“Nggak lah! Masa cogan gini panuan! Sembarangan aja lo ya.” Yeonjun mendelik tajam, tidak terima dituduh panuan. Ya, meskipun dia emang jarang mandi sih. Tapi kulitnya bersih ya. Nggak ada tuh panuan.

“Lalu?” tanya Soobin.

“Ya mana gue tau, gatelnya aja tiba-tiba. Kenapa coba?” Yeonjun balas bertanya. Jangan lupakan wajahnya yang nyolot mengajak ribut.

“Ya mana saya tau!” jawab Soobin tak kalah nyolot.

“Humm, tapi mungkin karena kamu belum mandi. Keringat dari pagi saat kamu beraktivitas sampai sekarang memungkinkan untuk menyebabkan gatal-gatal. Bakterinya berkumpul di badan kamu.” lanjut Soobin lagi.

AlphabetWhere stories live. Discover now