Y = You're Sweet, But...

897 143 27
                                    

Sebenarnya ini sudah lebih dari seminggu, ketika Yeonjun mengatakan bahwa ia berpacaran dengan Soobin.

Entahlah maksud dari kata 'berpacaran' itu seperti apa, nyatanya hubungan keduanya tampak sama saja.

Kini, Yeonjun tengah berjalan bersama dua temannya, Taehyun dan Beomgyu.

Pagi ini Yeonjun rela saja menjadi obat nyamuk dadakan di antara kedua sohibnya ini, karena Soobin berangkat pagi. Harus piket anggota kedisiplinan.

Kini ketiganya tengah berjalan santai menuju gerbang sekolah yang nyatanya sudah tertutup, motor mereka titipkan dirumah Beomgyu agar mudah jika tiba-tiba ingin membolos.

Dengan mulut yang berbau rokok. Ya,  mereka masih sempat-sempatnya merokok meskipun tau jika sudah terlambat.

+×+

Sebenarnya Yeonjun sendiri heran dengan dua orang disampingnya ini, kan seharusnya Taehyun yang notabenenya adalah pacar Beomgyu melarang Beomgyu untuk merokok.

Tapi yah keduanya malah merusak diri bersama-sama.

Jika dijabarkan akan seperti ini-

Yeonjun dan Soobin

"Jun, mau rokokmu satu."

"Jangan, Bin. Yang gue lakuin ini adalah sebuah kesalahan yang sulit gue tinggalin. Cukup gue aja yang rusak, lo jangan."

Taehyun dan Beomgyu

"Gyu, kemana?"

"Warung depan, rokok abis."




















"Oh, ntar bagi ya Gyu."

"Zeeep."














Bodoh memang :)

+×+

"Jun."

"Apaan?"

Yang dipanggil menatap Taehyun  si pelaku yang memanggilnya tadi.

"Sebenernya gue masih heran aja."

Yeonjun mengerutkan keningnya, masih tak mengerti dengan pertanyaan ambigu temannya ini.

"Lo sama Soobin."

"Gue sama Soobin? Sehat aja, nggak ada yang aneh."

"Gak gitu tolol!!" Beomgyu yang sedari tadi terdiam akhirnya bersuara, "Maksudnya si goblok ini tuh, kita-kita masih gak percaya lo pacaran sama Soobin."

"Kenapa nggak? Gue sama dia cocok lah, udah kayak Plankton sama Karen." ujar Yeonjun dengan senyum minta digampar seperti biasa.

"Terserah lo dah, lagian sejak kapan coba lo mau berhubungan sama anggota kedisiplinan yang paling lo benci itu? Dan Soobin lebih gak waras, mau-maunya sama berandalan kaleng kayak lo."

Mendengar ocehan Beomgyu, Yeonjun hanya merotasikan matanya malas, ingin menyangkal tapi yang dibilang juga fakta.

"Gue nggak mandang Soobin dari statusnya yang anggota kedisiplinan, mereka emang nyebelin. Tapi Soobin itu............. Ya gitu lah."

"Lah lah apa coba."

Beomgyu menyikut lengan Taehyun ketika melihat Yeonjun sedang tersenyum-senyum sendiri dengan wajah yang hnggggg.................. Gitu.

"Dia itu manis, tapi..................."

"Tapi?"

Ketiganya berhenti kala sampai di tembok pagar samping sekolah. Ya kan sudah telat, percuma saja lewat gerbang. Dapat hukuman juga.

"Gih, lo berdua duluan sana panjat kembaran Soobin." ujar Yeonjun menunjuk pagar tembok di depannya, tak lupa matanya menyusuri sekitar, memastikan tak ada guru, satpam atau siapa pun disini.

"Syaaaap bos."

Lalu keduanya dengan segera memanjat pagar setinggi satu setengah meter itu. Beomgyu duluan dibantu Taehyun, lalu Taehyun menyusul kemudian.

"Cepetan, nyet."

Yeonjun berujar tak sabar melihat Taehyun yang masih ribet.

"Sabar, jing. Beda badan nih gue sama Beomgyu."

Yeonjun bergerak gelisah, masalahnya itu gerbang utama seperti ingin terbuka dan pasti ada seseorang keluar, entah guru atau apa, yang jelas Yeonjun mulai panik.

"Cepet woeee!!!"

Satu kaki Taehyun dengan susah payah ia raihkan ke pagar paling atas dan-




Hap




Taehyun berhasil melompat kedalam.

"Udah blom sih?!" Yeonjun menoleh dan yang dilihatnya hanya pagar kosong.

"Shit! Gue ditinggal! Woy tungguin! Gue nggak mau-"






+×+





"Hormat bendera 3 jam pelajaran."

Taukan Yeonjun langsung ingin mengumpat begitu mendengar suara dibelakangnya. Perlahan ia menoleh ke belakang.



























"Soobin ehehehehehehehehehe."

Yeonjun cengengesan, sedangkan Soobin yang berada di depannya bersedekap tangan dengan wajah meminta penjelasan.

"Kamu lupa fungsi gerbang? Kenapa malah melompat pagar? Mau cosplay jadi Ninja, hah?"

Ah, sial. Soobin yang menempatkan posisi sebagai Ketua Kedisiplinan bukanlah perpaduan yang bagus dengan keadaaannya saat ini.

"Kan kalo lewat gerbang ntar dihukum dong hehehehehe."

"Nah, itu tau. Terlambat datang ke sekolah 10 poin atau hormat di depan tiang bendera 3 jam. Ditambah melompat pagar 15 poin atau membersihkan toilet sampai jam istirahat."

Soobin dengan raut santainya berbicara sambil mencatat di buku kecilnya.

Yeonjun merengut, "Poin ajadah, ya kali gue harus bersihin toilet."

Soobin mengangguk-angguk, lalu menatap Yeonjun dengan pena yang sesekali digigitnya.

"Choi Yeonjun, 250 poin. Ditambah 25 poin jadi 275. Oke oke, 25 poin lagi pengeluaran dari sekolah, waaaah hebatnya."

Soobin bertepuk tangan dengan wajah datar, oke Yeonjun mulai ngeri.

"Iya iya, gue hormat depan tiang bendera sama bersihin toilet. Oke! Siap laksanakan!"

Yeonjun berkata seperti itu tapi tak juga beranjak dari tempatnya.

"Tunggu apalagi, Yeonjun?"

Yang ditanya malah senderan ke pagar dibelakangnya.

"Bentar Bin, ngaso dulu, dikira nggak capek apa lari dari rumah Beomgyu kesini!"

"Jun, kalau kamu mau tau ada parang di tas saya."

"IYA IYA!!! GUE PERGI NIH!"

"Padahal saya hanya bercanda, tidak lucu ya?"














Bagi Yeonjun, Soobin itu manis. Tapi-

Terkadang menakutkan, dingin, cuek, sok ngatur, judes, menyebalkan.

Tapi, sekali lagi, Yeonjun suka.

Bahkan cinta.













•••

AlphabetWhere stories live. Discover now