Chapter 24 (I'm Sorry!)

25.5K 1.5K 25
                                    

"Lesson two, cara menusuk yang benar. kalau kamu mau menusuk orang, pastikan tepat di urat nadi, ginjal, paru paru atau usus. Jangan kemana aja"

"Kalau ke kening?"

"Emangnya kamu bisa nusuk tulang kepalanya? Kan keras"

"Iya aku gakuat"

"Nah makanya, dan kamu juga harus belajar nusuk kuat kuat, jangan seperti nusuk kapas. Kalau kamu nusuk gapake tenaga, kapan mau matinya?"

"Iya iya."

"Praktekan"

"Ke siapa?"

"Pohon"

"Itu kan keras rose!"

"Latihan kekuatan lenganmu dulu."

Rose memberikan pisaunya padaku dan mengantarku ke depan pohon yang lumayan besar. Tubuh manusia memang lebih empuk dan lebih lembek daripada pohon tetapi tak apa lah.

Aku terus mencoba menusuk pohon itu dalam dalam. Berat sih sampai aku tidak bisa mencabut kembali pisau yang kutancapkan. Kulihat Rose yang menggeleng dan mencabut pisaunya seperti mudah mudah saja. Aku hanya membuka mulutku lebar lebar. Ternyata dia kuat, tidak seperti yang aku kira.

"How do you.."

"Dulu aku melampiaskan amarahku dengan memukul mukul pohon. Dari kecil."

"Oh..."

Aku hanya mengangguk dan melanjutkan menusuk nusuk pohon itu. Aku ingin kuat juga. Tapi pada akhirnya, malah tanganku yang sakit dan urat lenganku serasa terjepit. Rose menepuk keningnya dan mencabut lagi pisaunya.

"Lemah sekali.."

"Tapi aku berhasil memasukkan setengah pisau itu ke dalam pohon"

"Terserahlah. Oke sekarang kamu cobalah tusuk aku. Aku harus melihat kelincahanmu"

"Aku takut menusukmu secara tidak sengaja, Rose"

"Mudah mudahan saja tidak, cepatlah! Aku tidak akan apa apa kok kalaupun tertusuk"

"Kamu yakin?"

"Yakin. Kalau saja kamu bangun pagi, kita bisa mencari orang lain. Sekarang tidak ada pilihan da aku sudah berjanji aku akan mengajarimu hari ini. So, cobalah menusukku"

Rose memberikan kembali pisau itu padaku. Aku menelan ludah dan mengambil pisau Rose. Dengan tangan bergetar aku terus mencoba menusuknya tetapi ia tidak tertusuk juga. Lincah sekali. Mudah mudahan saja ia tidak benar benar tertusuk olehku.

Aku terus berusaha menusuknya hingga siang hari berubah menjadi malam hari. Tetap saja tidak kena kena. Beberapa saat kemudian saat aku mulai muak karena aku merasa mengantuk, aku mencoba menusuknya dengan seluruh kekuatanku juga mencoba untuk bergerak cepat dan akhirnya kena! Eh.. K... Kena?!

"Rose! Maafkan aku!"

"No. Nonono. Itu bagus. Sangat bagus.. Kamu sudah.. Mulai lincah.. Aku bangga padamu"

Rose mulai tersenyum padaku dan mencabut pisau yang kutusukkan tadi tepat didadanya. Untung tidak terlalu dalam tetapi itu berhasil membuat Rose muntah darah. Dengan panik, aku menuntun Rose kembali ke cabin.

"Jeeeeffff!!! Help me!!"

Aku terus memeluk Rose sambil membuka pintu cabin. Jeff yang sedang dikepangi rambutnya oleh Sally langsung berlari padaku dan menggendong Rose.

"Apa yang kamu lakukan padanya, Julia?! Apa kalian tertangkap polisi lagi?!"

"Tidak! Aku hanya sedang belajar membunuh dengannya, dia menyuruhku untuk menjadikannya sebagai sasaran latihan tusukku. Dan tadi aku berhasil menusuknya, maafkan aku!"

"Dan kamu menurutinya?! Dia kan orang nekat! Jangan lagi kamu belajar lagi dengannya jika kamu tidak mengerti dirinya!"

Jeff berteriak padaku dengan marah dan menggendong Rose kedalam kamarnya. Aku hanya terdiam didepan pintu. Apa aku salah lagi?

"Nice work, Jul. Kamu sudah hebat membunuh kalau kamu bisa menusuk seorang Olivia Rose"

"Bukan begitu Sal, aku khawatir dengannya. Ah harusnya aku menolak saat Rose menyuruhku menusuknya"

"Tak apalah, itu bukan salahmu. Yang penting kamu tidak membahayakan kita semua"

"Look, aku lebih baik memenjarakanmu, Jeff juga diriku sendiri daripada aku menusuk Rose seperti sekarang!"

Emosiku terasa naik keatas ubun ubun dan memukul Sally tanpa disengaja. Sally hanya terdiam sambil memegangi bahunya yang ku pukul. Aku benar benar sedih. Aku menyayangi Rose seperti kakakku sendiri dan hari ini aku malah menusuknya yang mencoba melatihku. Walau ia yang menyuruhku menusuknya, aku tetap merasa bersalah padahal aku sudah berhasil.

~Thanks to all you readers! By the way, maaf ya kalau selama ini cerita ini aneh dan membingungkan.. Jadi sekarang aku mau dong saran dari kalian untuk chapter berikutnya.. Menurut kalian lebih baik kelanjutannya gimana? Once again, thanksss!~

A Psychopath LifeWhere stories live. Discover now