Ch. 01 🔮 Aversion

54K 3.3K 128
                                    


               ✧           .      '          ❀          ,              ,        .    ✧                °

                     ᵐ ᵃ ᵍ ᶦ ᶜ ᵃ ˡ     ˡ ᵒ ᵛ ᵉ
                          ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ᴏɴᴇ

 "              .     *           °        .         ✱       .     

Draco menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Beberapa saat lagi jam malam tiba namun sang penyihir yang dia tunggu sedari tadi belum kembali juga ke asrama mereka. Dia sangat tidak suka dibuat menunggu oeh seseorang. Dia yakin Potter tidak sedang menjalani hukuman dari salah seorang profesor, atau sedang ada urusan—apapun itu—yang telah menyita waktunya malam itu.

Suara langkah cepat menggema di lorong asrama. Desahan yang sangat dikenal Draco tertangkap jelas oleh telinganya dan Draco keluar dari sudut remang di depan pintu asrama barunya.

"Potter."

Potter tersentak kaget mendengar suara dan kemunculan tiba-tiba kepala berambut pirang dari bayang-bayang gelap.

"Malfoy! Merlin, jangan mengejutkan orang di dalam kastil!" Potter mengelus dadanya. Bagian kastil Hogwarts ini masih sangat baru bagi mereka. Siapa yang tahu jebakan apa saja yang dimiliki kastil bagian ini untuk para siswanya.

Draco mengangkat sebelah alisnya dengan anggun.

"Hei, kenapa kamu sembunyi di situ?" sambung Potter sambil menenangkan diri.

"Kamu menyimpan sesuatu yang seharusnya menjadi milikku. Aku menginginkannya kembali."

"Hah? Apa?" balas Potter dengan bingung.

"Tongkat sihirku."

"Loh, memangnya tongkatmu yang ada sekarang kenapa?"

"Tongkat ini milik Ibuku. Kuat, tapi tidak sama seperti milikku…. Tongkatnya tidak terlalu memahamiku."

Potter menggigit bibir bawahnya. Mata hijaunya seketika diarahkan ke lorong dan dinding-dinding batu di sekitar mereka, menatap penuh minat. Matanya melirik kesana-kemari, menghindari tatapan Draco.

Draco menelan ludah. Uh oh, bukan pertanda baik. Dia melirik tangan Potter yang sedang menarik rambut hitamnya yang berantakan. Merlin, Draco tahu betul gerak-gerik itu. Sikap yang selalu muncul saat Potter sedang gugup. Potter gugup bukan pertanda baik.

"Potter?"

Potter menghindari tatapan Draco dengan melayangkan pandangannya ke sepanjang lorong, mempelajari sisi baru Hogwarts tempat asrama mereka – para siswa tahun delapan – ditempatkan.

"Potter, kamu menyimpan tongkatku, kan?" Yah, setelah mengalahkan Draco di kediaman Malfoy, Potter menjadi pemilik tongkat sihir Draco dan remaja itu menggunakannya saat peristiwa Perjuangan Hogwarts terjadi. Namun sejak pertempuran itu berakhir, Draco melihat bahwa Potter lebih suka menggunakan tongkatnya sendiri daripada tongkat Draco. Jadi dia pasti menyimpan tongkat Draco di kopernya.

𝕸𝐀𝐆𝐈𝐂𝐀𝐋 𝕷𝐎𝐕𝐄 [ᴅʀᴀʀʀʏ]Where stories live. Discover now