Ch. 04 🔮 Unicorn

18.1K 2.4K 58
                                    



✧ . ' ❀ , , . ✧ °

ᵐ ᵃ ᵍ ᶦ ᶜ ᵃ ˡ ˡ ᵒ ᵛ ᵉ
ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ғᴏᴜʀ

" . * ° . ✱ .



Apa itu? Draco belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya! Bahkan tidak di kelas Pemeliharaan Hewan-hewan Sihir. Hippogriff, mungkin? Bukan, bukan. Walaupun binatang sihir itu memiliki paruh runcing yang sama. Oh Merlin apakah hewan itu akan memakannya hidup-hidup? Berpikir cepat, Draco melakukan apa yang dia harap benar untuk dilakukan. Dia merendahkan tubuhnya dan membungkuk hormat pada hewan itu, dengan tetap menjaga kontak mata. Sang hewan memiringkan kepalanya kemudian membuang muka.

"Apa?!"

Hewan itu tidak memberikan respon yang sama seperti Hippogriff terhadap gerakan membungkuk hormat.

Jika hewan tersebut diumpamakan sebagai manusia, Draco bisa menduga bahwa hewan tersebut baru saja mengacuhkannya dengan sombong. Hewan itu mendengus lagi, uap udara keluar dari hidungnya bertemu dengan udara dingin hutan lalu secara perlahan hewan itu menengok ke arah Draco. Draco menelan ludah. Perlahan, hewan itu berjalan mendekat. Memejamkan matanya, Draco berpikir bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya untuk bernapas.

Hal mengerikan yang ditunggunya tidak terjadi. Draco membuka mata dan berkedip. Sang hewan, dengan badan yang besar dan nampak seperti hewan pembunuh, menempatkan kedua kaki bagian depannya di dekat batang pohon yang tumbang dan dalam satu kedipan, batang pohon yang besar dan berat tersebut terlempar beberapa meter jauh dari Unicorn yang terhimpit.

Tangisan yang melengking memekakan telinga Draco. Dia melihat ke bawah tempat sang Unicorn terbaring dan melihat kaki binatang sihir itu tertancap ranting cukup dalam.

Darah berwarna perak mengalir keluar dengan deras. Tanpa berpikir, Draco menjatuhkan kedua lulutnya ke tanah dan membelai Unicorn yang menangis kesakitan untuk menenangkannya.

Draco mendengar gerakan di belakangnya. Oh tidak, apakah hewan besar aneh itu akan memakan Unicorn? Hewan itu memang nampak seperti hewan pemakan daging.

Dan karena sang Unicorn sedang terluka, mungkin hewan dengan tubuh kerangka itu mencium bau darah dan daging.

Merasa takut dan kasihan sang Unicorn akan dimakan, Draco membuat keputusan yang sangat beresiko.

Sepengetahuan Draco, Unicorn memiliki kemampuan menyembuhkan diri dengan cepat.

Lebih cepat lukanya sembuh, lebih cepat sang Unicorn bisa menyelamatkan diri dari pemangsanya.

Memperteguh keputusannya, Draco meraih kaki Unicorn yang terluka dengan tangan kirinya, menggenggamnya dengan erat, dan dengan peringatan singkat kepada sang Unicorn, Draco menarik keluar ranting yang menancap di kaki hewan malang tersebut dan melemparnya sejauh mungkin ke area hutan dalam, berharap sang hewan pemangsa di belakangnya berlari mengejar ranting berdarah itu.

Yah, hewan itu bukan anjing, tapi patut dicoba.

Kembali terdengar tangisan memilukan dari sang Unicorn putih. Wajah Draco pucat.

"Ayo, kamu pasti bisa! Sembuhkan dirimu sendiri!"

Darah perak mengalir dari kaki yang tersayat, menggenang di tanah. Sejumlah darah perak tersebut menyelimuti lengan kiri Draco yang tengah memegangi kaki sang Unicorn. Draco mendesis.

𝕸𝐀𝐆𝐈𝐂𝐀𝐋 𝕷𝐎𝐕𝐄 [ᴅʀᴀʀʀʏ]Where stories live. Discover now