Ch. 29 🔮 Rings 🔞

17.9K 2K 407
                                    




               ✧           .      '          ❀          ,              ,        .    ✧                °

                     ᵐ ᵃ ᵍ ᶦ ᶜ ᵃ ˡ     ˡ ᵒ ᵛ ᵉ
                   ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ᴛᴡᴇɴᴛʏ ɴɪɴᴇ

 "              .     *           °        .         ✱       .     


"Kenapa dia masih mengenakan cincinmu, Draco?" Lucius memandang tajam ke arah Potter setelah Draco membawa remaja itu memasuki aula masuk puri.

"Jangan rusak makan malammu untuk dia, Ayah. Aku akan membawanya ke puri baratku dan…mengurusnya." Draco mengucapkan selamat malam kepada kedua orang tuanya dan menyeret Potter pergi ke sayap kiri puri.

Setibanya mereka di sisi puri Draco, Draco menarik Potter ke hadapannya.

"Demi Merlin, apa yang kau lakukan di sini, Potter?" Draco menatap ke bawah, mengintimidasi Potter.

"Aku…aku…aku sedang di Grimmauld Place dan tiba-tiba rumah itu menjadi kacau jadi aku pergi kembali ke Hogwarts tapi tidak ada seorang pun yang membukakan gerbang untukku. Aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi jadi aku uh, entah bagaimana berpindah tempat dan berada di luar puri ini dan ketika aku mencoba membuka gerbangnya, gerbang itu membiarkanku masuk." Potter menunduk takut.

"Sihir pelindung mengijinkamu masuk karena cincin itu, Potter!" Draco mendesis dan melepaskan Potter. "Apa yang harus kulakukan padamu sekarang?"

Suara gemuruh dari perut Potter melenyapkan kemarahan Draco.

"Kemari, Potter." Draco menuntun Potter ke ruang makan pribadinya dan memanggil Tippy untuk menyediakan makan malam bagi Potter.

"Apa yang Tuan Harry Potter inginkan untuk makan malam?" Tippy membungkuk hormat.

"Sama seperti apa yang kami makan tadi, Tippy. Sekarang pergilah." Draco duduk di seberang Potter.

"Kenapa dia memanggilku tuan?" Potter bertanya selagi mereka menunggu sang peri rumah.

"Cincinnya, Potter." Draco menjawab kesal, memijat keningnya.

Draco menyesap tehnya sambil menemani Potter makan malam. Draco selalu mendapati Potter makan seperti orang yang kelaparan. Hal itu mulai mengganggunya. Dia harus mengajari Potter mengenai etika di meja makan suatu hari. Dan ketika Potter selesai makan, Draco mengambil kesempatan itu untuk bertanya padanya.

"Potter, kenapa kau selalu makan seolah itu adalah makananmu yang terakhir?" Jemari Draco mengetuk meja dengan berirama.

"Hm? Entahlah. Mungkin karena aku tidak mendapat cukup makan saat aku kecil?" Potter mengangkat bahu, menyandar di kursi.

"Apa maksudmu kau tidak mendapat cukup makan saat kau kecil?" Jari-jari Draco berhenti mengetuk meja.

"Oh, er…Pamanku tidak pernah memberiku makan sebelum aku selesai melakukan apapun yang mereka perintahkan dengan benar. Jika aku beruntung, aku akan mendapat makanan sekali dalam sehari." Potter beranjak dari kursi dan berjalan menuju jendela, melihat keluar, "Oh, hey, apakah mereka benar-benar merak?"

Draco menatap punggung Potter dengan ngeri. Apakah dia serius? Apakah sang Bocah yang Hidup Kembali dengan sengaja dibuat kelaparan saat dia masih kecil? Dengan gerakan secepat kilat Draco berdiri dan meraih lengan kiri Potter, memutar remaja itu untuk menghadapinya.

𝕸𝐀𝐆𝐈𝐂𝐀𝐋 𝕷𝐎𝐕𝐄 [ᴅʀᴀʀʀʏ]Where stories live. Discover now