VIII

76K 11.1K 5K
                                    

GELAP, hal pertama yang Jaehyun lihat adalah gelap. Jaehyun yakin bahwa ia sudah membuka kelopak mata, tapi kenapa ia tidak bisa melihat apapun? Hidungnya juga tidak menghirup aroma aneh. Jaehyun berusaha melangkah; menggerakan kaki ke depan dan terdiam begitu telapak kakinya menyentuh sesuatu yang basah.

Seketika aroma amis darah masuk ke dalam indra penciuman, berhasil membuat Jaehyun terbatuk karena aromanya begitu pekat.

Setitik cahaya berwarna merah muncul di hadapan Jaehyun, cahaya tersebut perlahan berubah menjadi besar, menyinari tempat yang semula gelap itu. Jaehyun memundurkan langkah kaki, merasa bingung sekaligus gusar, tempat apa ini?

Tapi sayangnya Jaehyun tidak bisa lagi bergerak mundur, punggungnya menabrak dinding yang terbuat dari batu. Aroma darah yang ada di sekitarnya membuat Jaehyun tidak bisa bernapas dengan baik, ia ingin segera keluar dari sini tapi Jaehyun tidak tahu dimana jalan keluar nya.

"T-tempat apa ini?" suaranya tercekat di tenggorokan saat cahaya merah mulai menyinari tempat tersebut, apa yang ada di hadapannya membuat Jaehyun hampir memuntahkan isi perut.

Potongan tubuh berada di setiap sisi, air yang semula ia injak ternyata adalah darah. Tempat tersebut terbuat dari bebatuan yang sangat asing. Jaehyun mengalihkan pandangan dan memejamkan mata, ini sangat mengerikan. Ia melihat beberapa potongan kepala dengan mata yang terbuka lebar, menatap ke arahnya.

Ini pasti mimpi buruk! Jaehyun harus segera bangun, ia tidak mau berada di tempat mengerikan ini. Bukankah terakhir kali penjaga menangkapnya? Taeyong! Bagaimana keadaan lelaki bermarga Lee itu?!

"Jaehyun.."

Suara bariton yang tidak Jaehyun kenal memanggil namanya, berhasil membuat Jaehyun membuka mata dan menatap lurus ke depan. Namun ia tidak menemukan siapapun! Tapi perlahan, ada sebuah gambaran yang muncul di dinding, seperti kilasan tentang apa yang terjadi sebelumnya.

Napas Jaehyun berubah menjadi tidak stabil, ia melihat berpuluh-puluh lelaki bertubuh besar di kumpulkan di dalam satu ruangan. Perasaan Jaehyun berubah menjadi tidak nyaman, apa semua lelaki itu adalah Alpha? Sama sepertinya?

Ruangan yang ada di kilasan itu di penuhi oleh penjaga yang membawa pedang serta senjata api. Tenggorokan Jaehyun tercekat, semua Alpha yang ada di sana terlihat tidak berdaya, seolah sudah di beri obat agar tidak bisa melawan.

Dan yang terjadi selanjutnya berhasil membuat darah Jaehyun mendidih, hatinya seolah tertancap oleh ribuan jarum ketika melihat bahwa semua Alpha yang ada di kilasan tersebut di bantai dengan keji; tanpa ampun oleh para manusia yang haus akan kekuasaan.

Selama hidupnya Jaehyun tidak pernah mau memikirkan hal seperti ini, ia bahkan tidak pernah mencari tahu! Ternyata apa yang terjadi jauh lebih mengerikan dari apa yang ia pikirkan.

Jaehyun mengepalkan kedua tangan hingga buku-buku jarinya memutih, rahangnya mengeras, iris cokelat tuanya berganti warna menjadi hijau zamrud. Kemarahan menguasai hati dan pikirannya, melihat bangsanya di bantai seperti itu membuat Jaehyun benar-benar tidak bisa mengendalikan diri. Ia ingin melakukan hal yang sama kepada manusia, memburu mereka hingga tidak ada lagi yang tersisa.

Kilasan tersebut berhenti, napas Jaehyun menjadi lebih berat, ia menggeram hingga urat kehijauan di lehernya bermunculan.

Perlahan, potongan tubuh yang ada di sekitar Jaehyun bergerak; mencari bagian tubuh masing-masing dan menyatu, membentuk beberapa Alpha yang kini menatap lurus kepada Jaehyun.

"Alpha!" suara beberapa Alpha itu bergema menjadi satu, memanggil Jaehyun, mata mereka di penuhi oleh pancaran amarah yang begitu besar.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang