XXX

64.8K 8.3K 2.8K
                                    

JAEHYUN mendudukan diri di sisi kasur, tangannya bergerak untuk mengusap surai hitam Taeyong. Besok ia harus pergi berperang, melawan manusia, membunuh ratusan nyawa yang sudah mengambil alih dunia. Jemari Jaehyun menelusuri setiap inchi wajah Taeyong, mengingat bagaimana rupa cantik Omega-nya.

Aroma feromon Taeyong jauh lebih kuat dari sebelumnya, ini karena mereka berdua melakukan knotting. Sekarang Jaehyun sudah tidak bisa menatap Omega lain, fokusnya hanya pada Taeyongㅡdunianya.

Perlahan kelopak mata Taeyong terbuka, menatap Jaehyun dengan sayu, ia menangkup punggung tangan si lelaki bermarga Jung yang berada di pipi, menikmati sentuhan Alpha-nya. Taeyong tidak bisa bergerak secara leluasa, tubuhnya masih terasa sakit pasca knotting kemarin.

"Aku pergi besok." gumam Jaehyun pelan, ia menunduk dan memberikan kecupan di dahi Taeyong, "kuharap kau tidak pergi keluar dari bungker dan membahayakan Omega lain. Kalian harus tetap berada di sini, tempat yang aman."

Taeyong terdiam, matanya fokus pada wajah tampan Jaehyun. Ada rasa tidak rela di dalam dada, hatinya seolah di remas oleh sebuah tangan tidak kasat mata, Taeyong tidak ingin membiarkan Jaehyun pergi, ia ingin lelaki bermarga Jung itu menemaninya di bungker, berada di sisinya.

"Hey," Jaehyun sedikit panik ketika melihat air mata menetes di sudut mata Taeyong, ia segera mendekap tubuh Omega nya, menenangkan lelaki cantik itu. "Aku pasti baik-baik saja, percayalah padaku. Takdirmu ini adalah Elder, memiliki tanggung jawab untuk melindungi ras, dan melindungimu."

Taeyong membalas pelukan Jaehyun dengan erat, kenapa rasanya begitu berat membiarkan Jaehyun pergi?

"Aku menjanjikan langit biru padamu." bisik Jaehyun seraya menggesekan pipinya di pipi Taeyong, "langit biru yang akan di lihat oleh anak-anak kita nanti. Tidak atap yang di penuhi lampu seperti di sini."

Tangis Taeyong pecah, ia menenggelamkan wajah di ceruk leher Jaehyun, meluapkan rasa tidak nyaman yang bersarang di hati. Taeyong akan berusaha mempercayai Jaehyun, ia tahu bahwa Alpha-nya pasti kembali dengan selamat.

"Berjanjilah padaku.." suara Taeyong terdengar begitu parau, ia menggesekan hidung di leher Jaehyun, "berjanjilah bahwa kau akan kembali, karena aku menunggumu di sini, menunggu hingga kau kembali dan menyambutku dengan pelukan hangat."

Kedua sudut bibir Jaehyun terangkat; membentuk senyum kecil. Kenapa Taeyong terdengar begitu menggemaskan?

"Tentu saja aku akan kembali. Bukankah aku satu-satunya Elder yang mereka butuhkan?" Jaehyun melepaskan pelukan dan mengusap air mata di wajah Taeyong, "terlebih aku memiliki kau sebagai tanggung jawabku. Aku tidak bisa meninggalkan Omegaku terlalu lama, itu pasti menyakitkan karena aku akan merindukanmu."

Taeyong tertawa kecil dengan mata yang berkaca-kaca. Jaehyun itu terlalu cheesy, tapi ia tetap mencintai lelaki bermarga Jung itu.

"Jika kau tidak kembali dengan selamat, aku akan membunuh diriku sendiri." gumam Taeyong pelan, berhasil membuat Jaehyun melebarkan mata tak percaya.

"Jangan." ujar Jaehyun cepat, ia menangkup pipi Taeyong, "you're too precious, aku tidak ingin kau melakukan itu, jangan pernah berpikir untuk melakukannya."

"Jika begitu berjanjilah, berjanji bila kau akan kembali."

Jaehyun mengangguk dan menempelkan dahinya di dahi Taeyong, menatap jauh ke dalam iris hitam legam si lelaki cantik. "Aku berjanji dengan seluruh hidupku bahwa aku akan kembali padamu, Jung Taeyong."

Rona merah menjalar dari pipi hingga telinga Taeyong, ia tersenyum lebar dengan tangan yang memukul pelan dada Jaehyun. "Apa-apaan dengan marga itu?!"

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang