XIX

57.4K 8.8K 3.2K
                                    

KEPALA Jaehyun terasa begitu pening, ia membuka mata secara perlahan dan menatap langit biru indah yang membuatnya sedikit kebingungan. Jaehyun merubah posisi menjadi duduk, tangannya menggenggam rumput yang ada di sekitarnya. Oh, Jaehyun tertidur di padang rumput? Sejak kapan?

Padang rumput itu sangat luas, di penuhi ilalang yang cukup tinggi. Jaehyun mengerang dan menatap tatto berwarna hitam di lengan kanan nya. Hal yang Jaehyun ingat adalah ia pergi menyelamatkan Doyoung serta Ten, membunuh banyak manusia dan mendapatkan tiga tembakan karena lengah.

"Taeyong?" panggil Jaehyun seraya berdiri, mengalihkan pandangan ke sekitar, ia tidak berhasil menemukan Taeyong di manapun.

Kenapa Jaehyun bisa berakhir di padang rumput seperti ini?

Angin yang berhembus menerbangkan helaian rambut Jaehyun, ia memejamkan mata dan menarik napas dalam, hidung Jaehyun berkerut saat aroma manis masuk ke indra penciuman. Honey and cinnamon! Kelopak mata Jaehyun kembali terbuka, ada sebuah pohon oak besar yang terletak tidak jauh darinya. Tunggu, tadi Jaehyun tidak melihat apapun selain ilalang, kenapa pohon tersebut muncul secara tiba-tiba?

Jaehyun mengangkat sebelah alis saat melihat seorang lelaki berdiri di hadapan pohon oak tersebut; membelakanginya. Ia menelan air liur lalu berjalan mendekat ke arah lelaki yang memiliki surai berwarna putih itu. Sangat aneh, kenapa rambutnya berwarna putih?

Banyak pertanyaan di kepala Jaehyun, tapi ia tidak bisa mendapatkan jawaban.

"Jaehyun.."

Suara lembut yang memanggil namanya berhasil membuat Jaehyun menghentikan langkah kaki, ia menoleh ke belakang, terkejut ketika melihat Taeyong yang berdiri sekitar sepuluh meter darinya. Lelaki bermarga Lee itu mengenakan pakaian serba hitam, sementara lelaki yang berdiri di dekat pohon memakai setelan putih cerah.

Aroma madu dan cinnamon itu semakin kuat, berhasil membuat Jaehyun menggeram pelan. Ia mengigit bibir bawah dan mengabaikan Taeyong, melanjutkan langkah untuk mendekati si lelaki pemilik surai putih yang tidak ia ketahui wajahnya.

"Jaehyun.."

Suara Taeyong kembali terdengar, begitu lirih dan menyiratkan kesedihan. Jaehyun menoleh untuk kali kedua, menatap Taeyong yang berdiri cukup jauh darinya. Setiap Jaehyun melangkah ke depan ia menciptakan jarak dengan Taeyong. Lelaki bermarga Lee itu semakin menjauh.

Taeyong tersenyum kecil dan merentangkan kedua tangan. "Kembalilah padaku.." ujarnya tulus, ia menatap Jaehyun dengan iris hitamnya yang berbinar, "aku sangat menyayangimu Jaehyun. Jangan tinggalkan aku.."

Kening Jaehyun berkerut dalam, ia tidak bisa menghirup aroma tubuh Taeyong. Paru-parunya di penuhi dengan feromon beraroma madu dan cinnamon, begitu manis, menggiurkan. Dada Jaehyun terasa sangat penuh, ia mengalihkan pandangan dari Taeyong, menatap lelaki bersurai putih yang masih berdiri membelakanginya, seolah menunggu kedatangan Jaehyun.

"Taeyong?"

"Kemarilah Jaehyun.." ujar Taeyong untuk yang kedua kali, tangannya masih terbuka lebar, bersiap untuk menerima Jaehyun ke dalam pelukan.

Jaehyun mengulum bibir. "Maafkan aku." bisiknya dengan rasa bersalah, setelah itu Jaehyun melanjutkan langkah kaki, menghampiri si lelaki yang membelakanginya, jarak mereka semakin dekat. Jaehyun tidak sabar melihat wajah lelaki bersurai putih itu.

"Jaehyun.."

"Aku menyayangimu.."

"Kau milikku Jaehyun."

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang