XXII

60.1K 8.3K 3.4K
                                    

TAEYONG menyamankan diri di pelukan Jaehyun, kepalanya menempel di bisep si lelaki tampan. Setelah melakukan kegiatan panas, keduanya memutuskan untuk berpelukan dengan selimut yang menutupi tubuh bagian bawah. Taeyong sangat menyukai feromon Jaehyun, begitu kuat dan mendominasi, ia tidak akan bosan menghirup aroma tubuh si lelaki bermarga Jung.

"Jadi, kau tidak ingin menceritakan apapun padaku?" tanya Taeyong seraya memainkan jemarinya di dada bidang Jaehyun; membuat pola acak.

Jaehyun menoleh, menatap Taeyong dengan iris cokelat tua nya. "Apa?"

Bibir Taeyong mengerucut, ia mengigit pelan dada Jaehyun. "Aku ingin kau menceritakan apa yang menganggumu belakangan ini, aku tidak mau mendengar cerita dari orang lain. Seperti apa yang Ten dan Doyoung katakan pagi tadi."

Sebelah alis Jaehyun terangkat, apa yang di katakan oleh Ten dan Doyoung? Apakah berita tentang statusnya sebagai Elder sudah tersebar di dalam bungker? Sejujurnya Jaehyun memang belum memberitahu siapapun; termasuk Taeyong. Entahlah, Jaehyun hanya belum menerima bahwa ia di takdirkan menjadi seorang Elder yang memiliki banyak tanggung jawab.

Walaupun Jaehyun memang sudah sedikit sadar tentang posisinya, ia di butuhkan dan harus menjalani beberapa tes untuk membuka segel kekuatannya yang kedua. Jaehyun juga perlu berlatih dengan beberapa Alpha lain, membandingkan kekuatan mereka.

Menghela napas dalam, Jaehyun sedikit memiringkan tubuh dan merengkuh Taeyong ke dalam pelukannya, memberikan usapan lembut di surai hitam si lelaki cantik. Mereka berdua saling berpandangan, Taeyong tersenyum, memajukan wajah hingga bibir mereka menempel. Hanya kecupan yang terasa begitu lembut.

"Apa yang harus aku lakukan jika aku adalah pemimpin yang di butuhkan oleh ras kita, Taeyong?"

"Melindungi kita semua tentunya," Taeyong memeluk pinggul Jaehyun, satu tangannya bergerak untuk mengenggam tangan Jaehyun. "Bukankah itu adalah tanggung jawabmu? Kami membutuhkanmu untuk mengembalikan keseimbangan dunia, aku memang sudah baik-baik saja karena aku memilikimu. Tapi bagaimana dengan nasib Omega di luar sana, Jaehyun? Setiap hari mereka menderita, menjalani heat dengan mengkonsumsi supresan. Tidak hanya Omega, tapi juga Alpha yang sudah gugur karena pembantaian."

Mendengar itu Jaehyun terdiam, matanya menatap lekat pada wajah cantik Taeyong. Rasanya jauh lebih baik ketika Taeyong memberikan saran, menemaninya seperti sekarang. Seolah Jaehyun tidak membutuhkan Omega selain Taeyong, ia ingin Taeyong selalu berada di sisinya.

Kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum manis. "Aku tahu kau bisa melakukannya, kau selalu bisa melakukan apapun, bahkan menyelamatkan Doyoung serta Ten. Ini tidak akan mudah, tapi aku berjanji untuk terus berada di sisimu, menemanimu dan menyemangatimu."

Jaehyun tersenyum, ia mengusap lembut punggung Taeyong dan mendaratkan kecupan di dahi si lelaki cantik. "Aku tidak tahu bahwa kau bisa mengatakan hal sebijak itu."

"Aish, aku sedang berusaha membantumu dan menjadi Omega yang baik untukmu!" gerutu Taeyong kesal, ia mengenggam erat tangan Jaehyun dan menyembunyikan wajah di ceruk leher si lelaki bermarga Jung, "bisakah kau mengabulkan satu permintaanku?"

"Apa?"

"Jangan tinggalkan aku." gumam Taeyong pelan, bibirnya bergerak secara perlahan di leher Jaehyun, "aku membutuhkanmu, belakangan ini aku memimpikan hal aneh yang membuatku sangat takut."

Jaehyun menarik napas dalam, mengeratkan pelukan pada tubuh Taeyong. "Mimpi seperti apa?"

"Seperti kau yang meninggalkanku karena terikat bersama Omega lain.." nada suara Taeyong terdengar begitu lirih, "bukankah itu akan terjadi? Bagaimana jika kau menemukan pasangan sejatimu yang sudah di tentukan oleh takdir? Rasanya aku tidak bisa merelakanmu bersama Omega lain."

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang