Hari 14, Sudut di Balik Terang

190 121 81
                                    

Aku akui, lama kamu telah bertapa di terang sana.
Dalam terang yang aku dapat aku jangkau dari gelap ini.
Sayangnya, aku belum selesai membangun pelita untuk beranjak.
Aku mencegah salah langkah (lagi).

Sampai sosokmu menjauh dari sana,
deru motormu menjauh meninggalkan aku dalam lamunanku.
Tertatih, aku memaksa keluar tanpa pelita (meski cacat harus tercipta).

Kamu raib.

Bersimpuh pun aku, kamu tetap teguh tidak memaafkan aku.
Tapi menyerah sekadar karena terhimpit bukan jalan yang siap aku tempuh.
Demi derap langkah kita yang pernah seirama,
manis suara yang selalu terngiang,
dan ciuman hangat kita di balik payung milikmu,
demi perjuanganmu untukku serta sebaliknya,

dengan kata lain demi kamu..

aku tidak akan lelah bersikeras.

KLM #1: Kelana | ✔Where stories live. Discover now