Bab 486. Qiu Ran

160 42 1
                                    

Desa Hu bukan tempat yang dapat ditinggali lagi. Dengan menghilangnya Wang Ge dan empat orang lainnya, Sekte QingFeng akan menyadari ada yang tidak beres, dan pasti mengirim orang untuk mencarinya, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tinggal di sini.

You XiaoMo menolehkan kepalanya ke arah Weng Gong. Dia benar-benar kehilangan kata-kata atas kakek tua yang usianya sudah lebih dari seratus tahun, tapi tidak bisa membuat orang tenang ini.

"Aku tidak akan pergi." Weng Gong mengabaikan tangan You XiaoMo, tapi tidak menampiknya.

You XiaoMo berkata tanpa daya, "Weng Gong, jangan keras kepala. Desa Hu sudah tidak aman lagi."

Weng Gong duduk di tanah, "Aku tidak akan meninggalkan desa ini, hingga dendamku terbayar."

You XiaoMo menggertakkan giginya, 'Yang aku lihat kau hanya mencoba untuk mengambil hati.'

Tapi dia benar-benar tidak tega untuk melihat lelaki tua ini sendirian di Desa Hu. Setelah beberapa hari tinggal bersamanya, You XiaoMo bisa mengerti betapa keras kepalanya Weng Gong. Setiap pagi, Weng Gong selalu pergi untuk melihat kuburan putra, cucu, dan menantu perempuannya. Tidak tampak sedikit pun raut sedih maupun senang di wajahnya, air matanya sudah mengering sejak lama.

"Baiklah, kau menang. Ayo pergi!" You XiaoMo tidak bisa berbuat apa pun, kecuali membantu Weng Gong berdiri.

Weng Gong tersentak, matanya sedikit melebar, "Apa kau akan membantuku membalaskan dendam?"

You XiaoMo menjawab, "Aku janji akan membantumu, tapi aku tidak bisa menjamin, bisa melakukan sepenuhnya. Aku hanya bisa melakukan yang terbaik. Jika menghadapi bahaya, aku akan mengutamakan keselamatanku lebih dahulu."

"Itu sudah cukup!"

Weng Gong bukanlah orang mudah percaya begitu saja. Pihak lain sudah berjanji untuk membantunya, jika dia masih menolaknya, maka dia akan mencoba untuk menggunakan kondisinya yang sudah tua. Karena itu, meskipun hanya ini satu-satunya harapan baginya, dia akan meraihnya dengan cara apa pun.

Lalu, lelaki tua dan pemuda itu akhirnya meninggalkan Desa Hu.

Lebih dari setengah jam setelah mereka pergi, sekelompok tamu tidak diundang datang ke Desa Hu yang sudah kosong. Mereka tampak kasar dan tidak seperti hanya orang, yang sekedar lewat saja.

"Aneh sekali, kenapa tidak ada seorang pun di desa ini? Terakhir kali aku ke sini, masih ada ratusan orang," ujar seorang pria botak mengelus kepalanya yang halus, wajahnya sangat terkejut.

Seorang pria berpakaian rapi, dengan wajah sedikit kejam, maju beberapa langkah, dan berkata acuh tak acuh, "Abaikan penduduk desa, dimana kau melihatnya terakhir kali?"

Kepala Botak segera menunjuk ke lereng bukit di belakang Desa Hu, "Di sebelah sana."

Kemudian dia menuntun mereka ke tempat itu.

"Tunggu!" Ketika mereka melewati sebuah rumah, pria itu tiba-tiba berhenti dan melihat ke pintu yang tertutup rapat, "Aku mencium bau darah yang tajam dari dalam."

Kepala Botak mengeluarkan tongkat besi di belakangnya dan diam-diam mendekati pintu. Dia mengangkat tongkat itu dan memukul pintu yang rapuh. Dengan keras, kedua pintu hancur berkeping-keping dan keadaan di dalamnya, terlihat dengan jelas.

Tampak kelompok Wang Ge, yang telah tidak bernyawa lebih dari sejam yang lalu, akibat dipukuli kepalanya hingga hancur oleh Weng Gong.

Kepala Botak segera menatap pria itu, "Tuan Muda, aku tahu mereka. Mereka orang-orang Sekte QingFeng."

"Bagaimana mungkin orang Sekte QingFeng mati di tempat seperti ini?" tanya pria itu datar.

"Entahlah, tapi aku dengar Sekte QingFeng suka mengambil untung kecil. Mereka sering mengirim murid-muridnya, mencari tempat yang cocok untuk menanam tumbuhan ajaib. Desa Hu ini salah satunya. Pasti ada beberapa kejadian tidak terduga telah terjadi di sini," ujar Kepala Botak menjelaskan.

[BL] The Legendary Master's Wife 传说之主的夫人 (terj. Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang