Part 20 - Dare or Dare

939 73 4
                                    

Malam ini anggota inti Alextro dan beberapa anggota Alextro tengah berkumpul di halaman vila. Malam ini terang bulan, tidak hujan sama sekali. Mereka semua membentuk lingkaran dan terdapat banyak makanan ringan di tengah-tengahnya.

"Kita mulai aja nih dare or dare-nya?" tanya Aldan.

"Mulai lah!" jawab Ricky sambil menepuk lengan Aldan.

Ya, malam ini mereka tengah memainkan dare or dare. Ada sebuah botol di tengah-tengah mereka. Botol diputar dan akan berhenti tentunya. Di mana mulut botol berhenti, orang itulah yang akan mendapat tantangan.

Tantangannya sendiri berasal dari gulungan kertas yang sudah disiapkan. Tadi masing-masing orang sudah menuliskan tantangan versi diri sendiri.

"Gue puter ya," ucap Reva. Ia pun mulai memutar botol itu.

Semua orang yang ada di sana memperhatikan botol bening itu berputar. Mata mereka fokus ke di mana botol itu berhenti.

"Yah! Kok gue?!" pekik Justin.

"Hayo!!" seru Satya.

"Semoga dare-nya susah dan aneh-aneh!!" ucap Ricky memanjatkan doa.

"Aamiin!" sahut Deska, Reno, dan Abian. Kedua orang itu merupakan anggota Alextro, anggota biasa.

"Sialan lo pada! Ngapain doain kayak gitu," kesal Justin.

"Cepet ambil, nggak usah pake lama," suruh Egy.

"Iya nih ambil," timpal Marra seraya menyodorkan kedua telapak tangannya yang penuh gulungan kertas.

Justin pun mengambil salah satu gulungan kertas di tangan Marra secara asal. Ia berdoa agar tantangannya tidak aneh.

"Ayo baca, Tin," suruh Satya. "Udah kepo nih gue!"

"Semoga aneh," ucap Elang.

Justin mulai membuka isi dari kertas tantangan itu. Matanya langsung berbinar dan ia tersenyum lebar.

"Kenapa lo? Udah kayak orang idiot senyumnya selebar itu," ucap Reno.

"Baca tantangannya," suruh Rara.

"Ini mah gampang! Sambil merem juga bisa," ucap Justin seraya berdiri. "Isinya gue disuruh nyanyi lagu dangdut sambil joget."

"Ah, nggak seru! Siapa sih yang bikin dare begituan?" tanya Abian. "Mana yang dapet Justin lagi, kan dia emang suka dangdut kek bokapnya."

"Jalanin aja udah," ucap Egy.

Justin mulai mengambil posisi. Ia berdehem untuk mengontrol suaranya. Sedangkan yang lain memperhatikan Justin dengan saksama.

"Tutup kuping, yang. Suaranya ancur," ucap Marra seraya menutup kuping Egy.

"Siap-siap," ucap Justin.

"Dunia bakal gonjang-ganjing nih habis ini gegara suaranya Justin," ucap Aldan.

"Hust!" tegur Satya.

Justin mengepal tangan kanannya dan mendekatkannya ke arah mulut, menjadikannya seperti mikrofon. Lalu, ia menarik napas dan mulai menyanyikan lagu dangdut.

"Apa salah dan dosaku, sayang?
Cinta suciku kau buang-buang."

"Mantap! Goyang bangggg!!!!" seru Ricky.

Justin melanjutkan menyanyinya. Tak lupa pinggulnya ia gerakkan ke kanan dan ke kiri. Membuat cewek-cewek yang ada di sana bergidik jijik karenanya.

"Liat jurus yang kan kuberikan.
Jaran goyang jaran goyang."

"Pantatnya biasa aja napa, Tin! Pengin nyleding gue rasanya!" ucap Rara.

ANASYA (End)Where stories live. Discover now