Part 33 - Tunangan

1.1K 79 7
                                    

Tak ada sungguh tak ada
Seseorang yang bisa menggantikanmu
Sampai kapan pun tak ada

Kau lah yang terakhir bagiku
Engkaulah hidup dan matiku
Jiwa dan ragaku untukmu
Aku sangat menyayangimu

Izinkan aku memelukmu
Aku takut kehilanganmu
Tak bisa hidupku tanpamu
Karena kau lah terang dalam gelapku

🎶 SouQy - Aku Sayang Banget Sama Kamu 🎶

***

"Hey!" Elang menghentakkan kakinya seraya menepuk pelan pundak Anasya.

"Tayo," balas Anasya.

"Hey tayo, dia bis kecil goblok," lanjut Elang.

"Heh! Ntar busnya nangis denger kamu bilang gitu," ucap Anasya.

"Emang bus bisa nangis?"

"Bisa, kan di fim Tayo bus ada mata, ada wajahnya."

"Sering nonton ya?" tanya Elang sambil terkekeh.

"Lumayan," jawab Anasya.

"Lumayan apa?"

"Lumayan sering," ucap Anasya sambil tertawa.

"Ketawain apa hayo! Kalian ghibahin gue ya," ucap Marra.

"Pd amat sihhh," cibir Elang. "Orang lagi ngetawain hal nggak jelas."

"Nongkrong, kuy!" teriak Aldan.

"Jomblo dilarang ikut nongkrong," ucap Ricky.

"Mana boleh gitu!" balas Justin tak terima. "Kamu ini berdosa banget."

"Berdosahhhh?!" tanya Deska dengan nada dan pergaan yang berlebihan. "Gue nggak ada dosa ya, lo yang berdosa."

Satya merangkul Deska dan memiting kepalanya. "Korban tik tok nih, perlu diruqyah isi kepalanya."

"Jedotin aja kepalanya ke tembok, Bos. Biar waras," ucap Elang.

"Jangan dijedotin, ntar langsung sekarat dia. Mending cemplungin kepalanya ke got biar otaknya fresh," ucap Aldan.

"Fresh matamu! Air got bau, goblok!" balas Deska.

Hari ini adalah hari terakhir ujian bagi anak-anak kelas dua belas. Setelah hari ini, mereka tidak akan ada kegiatan belajar lagi di sekolah. Hanya tinggal menunggu kelulusan serta perpisahan.

Semua siswa-siswi kelas dua belas di SMA Perwira pastinya merasa lega. Sebentar lagi mereka akan terbebas dari jeratan masa SMA. Tapi, ada sisi sedihnya juga. Karena sebentar lagi mereka semua akan berpisah ke jalan berbeda-beda.

Semenjak penobatan ketua Alextro, wakil, dan anggota inti, Satya dan teman-temannya juga sudah jarang sekali nongkrong di markas. Mereka lebih sering nongkrong di rumah Elang ketika malam hari. Atau terkadang nongkrong di rumah Satya juga.

"Jadi nongkrong nggak nih?" tanya Rinai.

"Jadi dong!" jawab Aldan cepat.

ANASYA (End)Onde histórias criam vida. Descubra agora