Part 34 - Perpisahan

1.1K 67 11
                                    

Ooh aku hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu

Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di sisa hariku
Di sisa akhir napas hidupku

🎶 Repvblik - Hanya Ingin Kau Tahu 🎶

***

"Hai, cantik!" sapa Verin girang sambil berhambur memeluk Anasya dengan erat. "Kamu cantik banget hari ini. Kayak bidadari yang jatuh di hati Elang."

Anasya tersenyum canggung. "Terima kasih pujiannya, Tan."

"Duh, kok manggilnya Tan sih? Panggil Mami dong. Panggil saya Papi juga. Kamu kan calon mantu kami," tegur Joan.

"Iya, Pi," sahut Anasya sopan.

"Papi sama Mami top banget deh, aku suka. Pokoknya tahun depan aku mau nikah sama Anasya, titik. Restuin ya," ucap Elang sambil merangkul Anasya.

"Mami sama Papi mah restu-restu aja. Selagi kamu siap dan yakin mah ... langsung gasss!" ucap Verin. "Iya kan, Pi?"

"Iya dong, Mi. Ntar satu dua perusahaan Papi buat kamu, ambil semuanya juga boleh," ucap Joan.

"Ya nggak dong, Pi. Aku juga punya tabungan sendiri selama kerja sama Papi, banyak tabungan aku. Aku mau usaha sendiri aja," ucap Elang.

Verin memegang kedua pipi Elang dan mencium dahi Elang. "Pinter banget anak Mami."

"Oh ya, orang tua kamu di mana?" tanya Joan kepada Anasya.

"Papa aku ...." Anasya menoleh ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Fajar. "Mana ya?"

"Itu tuh itu," ucap Elang menujuk kursi nomor dua dari belakang. Di sana, Fajar duduk dan tengah memainkan ponsel.

"Duduk deket sana yuk, Mi. Sekalian silaturahmi sama calon besan," ajak Joan.

Verin memeluk lengan Joan dari samping. "Hayuk."

"Duluan ya," ucap Joan.

"Mami duluan ya, cantik. Ntar kita ketemu lagi. Habis dari sini, kamu harus ikut pulang ke rumah pokoknya. Kita makan malam bareng, masak bareng lagi," ucap Verin.

"Siap, Mi," balas Anasya.

Joan dan Verin berlalu dari hadapan Anasya dan Elang. Kedua orang tua Elang itu menghampiri Fajar. Ketiganya langsung tampak akrab dan mengobrolkan banyak hal.

Hari ini adalah hari perpisahan kelas XII SMA Perwira. Semua orang tua diwajibkan hadir. Boleh salah satu atau dua-duanya. Mereka akan menyaksikan anak-anak masing-masing yang melepas masa SMA.

"Cari Bos Satya, yuk!" ajak Elang.

"Ayo," balas Anasya.

Anasya tampak sangat cantik. Ia memakai kebaya abu-abu, cantik sekali. Rambut panjangnya digerai, rambut bagian depannya dikepang sedikit ke belakang. Sedangkan Elang sama dengan siswa-siswa lainnya, setelan jas hitam.

"Cangcimen cangcimen cangcimen. Kacang, kuaci, permen!" teriak Elang seraya menghampiri Satya dan Rinai yang tengah duduk berdua di bangku panjang koridor.

ANASYA (End)Where stories live. Discover now