Part 40 - Yogyakarta (End)

2.2K 92 15
                                    

Kembali, jangan pergi ku di sini
Kembali, senja menanti bersama lagi
Kembali, kau takkan pernah sanggup sendiri

Tetaplah di sini, kita tersenyum lagi
Tak peduli letih, mimpi masih menanti
Hati masih ingin kita tepati janji

Kau dan aku selalu berharap pada waktu
Berkawan dengan rindu

🎶 Hanin Dhiya - Berkawan Dengan Rindu 🎶

***

Elang turun dari mobilnya dan segera berlari menuju pintu utama rumah Anasya. Tadi Rinai dan Satya sudah memberitahunya jika Anasya pergi ke Yogyakarta. Dan saat ini, Elang ini menanyakan alamat pasti milik Anasya di Yogyakarta.

"Assalamu'alaikum," teriak Elang dengan lantang.

Tok tok tok.

Ting tong.

"OM FAJARR!!" teriaknya lagi. "Assalamu'alaikum. OMM!!"

Tak lama kemudian, pintu rumah Anasya terbuka. Fajar sendiri yang membukanya langsung.

"Wa'alaikumsalam," sahut Fajar dengan wajah malas. "Ngapain kamu ke sini?" ketusnya.

"Saya mau minta alamat Anasya, Om. Saya mau nyusulin Anasya ke sana," jawab Elang.

Fajar berdecak. "Ck! Nyusulin Anasya? Kamu apa kamu nyusulin Anasya? Kamu mau buat dia sakit hati lagi?? Kamu mau buat anak saya nangis-nangis lagi semaleman, hah?!"

Elang berlutut di hadapan Fajar. Kedua tangannya memegang lutut Fajar. Elang juga menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Saya mohon, Om. Saya mau bersama Anasya lagi. Saya tahu saya salah karena memutuskan pergi dan nikah sama orang lain. Tapi pernikahan saya batal, Om. Saya nggak cinta sama wanita itu, saya cuma cinta sama Anasya," ucap Elang. Air matanya menetes dengan tulus. "Om, saya mau sama Anasya lagi. Saya janji, saya nggak akan nyakitin Anasya. Saya nggak akan biarin satu tetes air mata jatuh di pipi Anasya lagi. Saya akan bahagiakan dia, Om."

Fajar menyingkirkan tangan Elang yang memegang kedua lututnya, lalu ia menyuruh Elang berdiri. "Kamu kira, Anasya mau sama kamu lagi? Kamu sudah menghancurkan hatinya, meremukkan harapannya, Anasya tidak akan mau bersamamu lagi. Dia sudah membenci kamu, karena itu dia pergi ke Yogyakarta."

Elang menunjukkan senyum miris. "Dia akan memaafkan saya, Om. Anasya juga memaafkan Om, kan? Padahal dulu Om sangat jahat sama Anasya, tapi dia tetap memaafkan. Saya yakin, Anasya juga akan memaafkan saya. Kalaupun Anasya nggak memaafkan saya, saya akan berjuang mendapatkan maaf Anasya."

Fajar terdiam, kalimat Elang barusan sangat menamparnya. Ia teringat hari di mana ia sangat jahat pada Anasya. Hebatnya, Anasya bisa memaafkannya dengan mudah.

"Izinin saya buat bahagiakan Anasya, Om. Anasya juga cuma cinta sama saya, dia akan bahagia sama saya. Apa Om nggak mau liat dia bahagia?" tanya Elang.

Fajar terdiam sebentar, otaknya berpikir keras. Ia akui, ini adalah pilihan yang sulit. Jika ia membiarkan Elang bersama Anasya lagi, ia takut Anasya akan kembali tersakiti. Di sisi lain, ia sadar kalau Anasya memang sangat mencintai Elang. Anasya hanya akan bahagia jika bersama Elang, bukan dengan yang lain.

ANASYA (End)Where stories live. Discover now