08 DA KA.

467 56 9
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.

"KAYLA!" pekikan nyaring membuat Kayla mendesah kesal. ini masih pagi loh, kenapa Rara Hobi sekali berteriak?

Rara Terkekeh melihat wajah masam dari Kayla, "suara Lo merusak gendang telinga gue, tau nggak?" Gurah Kayla, sementara sang empu tertawa renyah mendengarnya.

"Ya maaf— ASOGE NAGE! KAYLA! LO BERAPA HARI NGGAK TIDUR!?" Tolong kamera dimana? Kayla mau pasrah, ia tidak kuat memiliki teman sebawel ini.

"Rara Lo bisa kecilin volume Lo nggak? Kuping gue sakit dengernya!" Sebal Kayla, bahkan kupingnya terasa berdengung akibat dari teriakan Tarzan milik Rara.

Rara cengengesan, tangan nya merangkul pundak Kayla agar duduk di kursinya. "Abis open bo ya Lo?" bisik Rara, mata Kayla mendelik sempurna.

"RARA!" murka Kayla, sementara gadis itu sudah lari terbirit-birit sembari tertawa ngakak.

Waktu itu, saat pertama kali bertemu dengan Rara, ia kira dia pendiam. tapi dugaannya 0 besar, tidak ada kata  pendiam tidak cocok untuk gadis se bar bar Rara, bahkan mulut nya selalu menyeletuk tanpa berpikir terlebih dahulu.

Akan tetapi Kayla senang bisa berteman dengan Rara, saat Rara bertingkah setidaknya membuat Kayla sedikit lupa dengan masalah yang ia alami.

Tanpa terasa waktu berlalu begitu saja, mata pelajaran hari Senin terasa sangat berat belum lagi selama pembelajaran ia tidak bisa fokus, membuatnya sesekali di tegur oleh guru. "Lo sakit?" Tanya Rara, walaupun belum lama berteman dengan Kayla, tetapi Rara orangnya sangat peka ia yakin bahwa saat ini Kayla sedang tidak baik-baik aja.

Biasanya Kayla selalu antusias kita pembelajaran matematika dan IPA tapi kali ini, Kayla terlihat tidak bersemangat.

"Siapa? Gue?" Balik bertanya.

Rara mendengus kesal, "emang disini ada orang selain kita?"

Kayla cengengesan, "hehehe. Nggak sadar gue," sahutnya, ia beranjak sembari menarik tangan Rara, "kantin yuk? Laper gue nih," tuturnya, lebih tepatnya ia mengalihkan pembicaraan. Kayla tidak ingin Rara khawatir akan keadaanya.

Sesampainya di kantin, pandangan Kayla tidak sengaja bertemu dengan Darrel suami di atas kertasnya, namun buru-buru Kayla alihkan kontak matanya. ia sangat malas bertemu dengan pria seperti dia, Kayla cukup kesal dengan tingkah kekanakan dari Darrel.

Sudah di kasih hati malah minta jantung.

Flashback...

"Gue udah siapin sarapan," kata Kayla, tanpa menatap lawan bicaranya. Ia masih asik menyantap nasi goreng buatannya.

Darrel menoleh sekilas, ia melangkah mendekat.

Prang!

Kayla terperanjat kaget, jantungnya berdegup kencang, "Lo gila?!" Ucap Kayla dengan emosi.

Darrel diam tidak membalas, ia sangat muak dengan kehadiran gadis itu.

Brak!

Dengan kesal Kayla menggebrak meja makan, kaki nya ia langkahkan mendekat ke arah Darrel. "Lo kalau nggak suka jangan seenaknya Lo buang! Yang Lo buang itu makanan! Banyak orang di luar sana yang pengen makan kayak Lo! Jangan mentang-mentang Lo, kaya. Lo nggak menghargai makanan!" Ia paling benci dengan orang yang tidak bisa menghargai makanan.

Karena Kayla pernah berada di posisi dimana, perutnya terasa sangat perih dan sakit akibat menahan laparnya, waktu itu Kayla hanya bisa membeli sebuah roti kecil dan ia rela berbohong hanya untuk bubu nya makan. Karena Kayla tau bubunya lebih lapar dari nya, belum lagi Sarah harus minum obat.

Semalaman Kayla tidak bisa tidur menahan lapar di perutnya, ia ingin meminta sepiring nasi ke bibi namun Kayla malu, sudah terlalu banyak ia merepotkan tetangganya itu. Malam itu juga Kayla pergi keluar rumah untuk mengambil sebuah jambu di belakang rumahnya, ia terpaksa mencuri karena tidak bisa menahan sakit di perutnya.

Sejak saat itu Kayla rasanya ingin mencaci maki orang-orang yang tidak menghargai makanan.

Darrel mencengkram rahang Kayla, ia tatap tajam wajah marah milik Kayla. "Lo siapa? Hmm.."

"Lo siapa berani Ceramahin gue?" Kata Darrel dengan penuh penekanan, dia kira Kayla takut? Hanya seorang Darrel tidak bisa membuatnya menangis ketakutan, jangan kan Darrel, lima preman saja berani ia lawan.

Dengan wajah menantang Kayla berucap, "gue takut sama Lo? Haha.. itu tidak akan pernah terjadi."

"Satu lagi, gue paling benci liat orang yang buang makanan sembarangan," cetus Kayla, dengan keberanian yang besar ia menggigit lengan Darrel yang mencengkram rahangnya.

"Lo—" sentak Darrel tertahan. Kayla tidak perduli, ia langsung melangkah keluar meninggalkan Darrel yang mengeram marah.

Bahkan saking kesalnya ia melupakan lantai yang masih kotor akibat ulahnya Darrel.

"Kayla woy," Kayla tersentak kaget, ia menatap Rara dengan kesal. Kenapa dia hobi sekali mengejutkan nya? "Bisa nggak si Ra, sehari aja nggak usah ngagetin gue," pinta Kayla. Lama-lama bisa punya penyakit jantung ia.

Rara cengengesan, "abisnya Lo ngelamun Mulu,"  jelasnya.

Kayla tidak menanggapi, lebih baik ia menyantap somay nya dari pada menanggapi ocehan Rara yang kurang berfaedah. Baru dua santapan Rara kembali heboh membuat nya mendesah capek, "kenapa lagi Ra?" Tanya Kayla sabar.

Rara mengode Kayla, agar gadis itu mengikuti arah matanya. Ternyata pria itu masih menatapnya dengan tatapan menghunus, "Lo kenal sama dia?" Tanyanya berbisik, mungkin takut kedengaran.

"Dia?" Rara mengangguk mengiyakannya.

"kenal?" Tanya Rara ulang. Kayla menggeleng kecil, "kagak," Balas Kayla acuh. ia tidak berbohong memang ia tidak mengenali Darrel, ia hanya mengetahui namanya saja.

Rara menatap Kayla dengan memicing, "bohong," tudingnya. Kayla mengedikkan bahu nya tidak perduli, lalu kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

"Kayla ishh!" Sebal Rara.

"Apa lagi sih Ra? Gue laper astaghfirullah," balas Kayla dengan nada kesalnya.

"Dia liatin Lo terus, Lo nggak cari masalah sama dia kan?" Kayla menggeleng sebagai jawaban, "lagian kalau gue cari masalah sama dia, emangnya kenapa?"

Refleks mata Rara mendelik kaget, "nggak usah Ngadi Ngadi ente." Ucap Rara memperingati, ia tidak mau kejadian kakak sepupunya terulang lagi pada Kayla.

Melihat respon Kayla yang acuh membuat Rara semakin memperingati nya, "Kay bener ih, jangan macem-macem sama dia. Dia mah nggak Mandang bulu, kalau kata dia hantem ya hantem, nggak perduli itu perempuan atau laki-laki. pokoknya Lo harus jauh-jauh sama tu cowok, mendingan Lo sama temennya aja tu, si alga. orangnya Bae, rajin solat, pinter nggak ngadi-ngadi, spek idaman Mamah gue," Cerca Rara. Dia tidak tahu saja bagaimana status nya sekarang dengan pria yang dia wanti-wanti untuk Kayla jauhi.

"Kenapa nggak Lo aja? Kenapa rekomendasiin ke gue, kalau emak Lo demen sama calon mantu modelan dia?"

Rara cengengesan, "hehehe.. mau nya gitu tapi kan si Alga cewek idamannya bukan bentukan kek gue," sahut Rara membuat Kayla tertawa kecil.

"Emang bentuk Lo kayak gimana?" Tanya Kayla, sebelum tawa keduanya pecah.













Senin, 07-11-2022






DA KA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang