18. DA KA

329 42 12
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.

Sore ini apartemen Darrel kedatangan tamu yang tak di undang, siapa lagi kalau bukan kawan-kawan dari pria itu.

"Jadi bener Lo udah kawin?" Ucap Raka memastikan, mendengar itu Darrel mengendus sebal, "nikah bangs*t, kalau kawin belom," gemas Darrel.

Rayan menatap Darrel tidak percaya, "alah boy, ngaku aja bro. Lo udah nggak bujang kan?"  Tambah Rayan.

"Gimana-gimana Rel, enak nggak?" Tambah arhan menyahuti.

"Omongan Lo dewasa banget sumpah," tutur alga menggeleng kecil, ketiga temannya ini memang jika berurusan dengan yang seperti ini antusias nya bukan main, tapi beda lagi dengan urusan tugas, mereka bakal rela bolos demi menghindari tugas itu, Bodoh memang.

"Tapi Rel itu gimana ceritanya Lo bisa nikah sama dia? Lo nggak bunting'in anak orang kan?"

Plak!

"Sakit bangke!" Sungut Raka saat Darrel menampar pipi nya. "Mulut Lo emang bangs*t ya ka."

Sementara Rayan dan ke tiga kawan nya yang lain terkekeh melihat wajah Raka yang seketika berubah seperti bocah Lugu setelah di tampar oleh Darrel.

"Gu-"

"Assalamualaikum— eh? Maaf-maaf kayak nya gue salah masuk apartemen," ralat Kayla, ia tidak tau jika hari ini teman-temannya Darrel sedang main, kenapa Darrel tidak mengatakan sebelumnya? Bagaimana jika mereka semua mencurigainya?

Darrel terkekeh kecil, "sini Kay, mereka udah pada tau," ucap Darrel tentu saja mengejutkan nya, bagaimana bisa mereka tau?

"Gue yang cerita sama mereka," ucap Darrel seakan tau arah pikiran Kayla.

Kayla tersenyum, "kalian pasti lapar, gue bikinin makanan ya?" Dengan semangat Raka dan Rayan mengangguk.

"Aduh jadi ngerepotin Bu bos deh," sahutnya.

Ia menggeleng kecil, "yaudah gue ke belang dulu," tutur Kayla melenggang meninggalkan ruang tamu. Jujur pikiran Kayla berkecamuk setelah tau bahwa Darrel mengingkari janji yang ia buat.

Darrel yang paham akan situasi pun ikut meninggalkan ruangan tamu, membuntuti Kayla dari belakang. Seperti nya gadis itu kesal terhadap nya.

Sesampainya di dapur Kayla membalikan badanya, ia menatap Darrel dengan malas, kayla butuh jawaban.

"Kok Lo seenaknya cerita gitu aja sih? Kan dalam perjanjian nya gue atau pun Lo nggak akan buka mulut tentang hubungan ini," ucap Kayla setelah tau Darrel membuntutinya.

"Apa salahnya? Mereka sahabat gue dan mereka berhak tau hubungan gue," balas Darrel, ia tau ia telah melanggar perjanjian yang ia buat tapi Darrel tidak perduli, baginya perjanjian itu hanya sebatas tulisan di atas kertas tidak lebih.

Kayla mengusap wajahnya kasar, "tapi kenapa harus jujur, kan Lo bisa aja bohong. Kenapa nggak Lo bilang kalau gue ini pembantu lo, bukan istri Lo," ungkap Kayla.

"Gue nggak Setega itu Kay, Lo istri gue bukan pembantu gue. Sampai kapan pun itu."

"Sampai tahun depan, setelahnya gue bukan siapa-siapa Lo lagi," ucap Kayla membenarkan.

DA KA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang