[2] 33

1.7K 248 27
                                    

hai gaes sebelumnya maaf ya kalo aku ngecewain kalian karena up terlalu lama dari yang aku janjiin

••°°••

Ayumi mengusap kepala anak bungsunya yang tengah menatap gundukan tanah sembari menatap nisan kayu bernama Raynal Kaenan Huang, meskipun Rey tidak bisa membaca tetapi entah bagaimana ia merasakan jika ia kenal dengan makam ini.

Juna menyirami kuburan Rey sedangkan Renjun menyirami kuburan Ayira, setelah memberikan bunga di kedua kuburan itu Renjun menoleh kearah istrinya yang tengah menatap kosong kedua makam ini.

Renjun menghela napasnya kemudian meluk Rey dan memangku anak bungsunya, entah ia harus mulai dari mana untuk memberitahu kepada si bungsu jika dihadapannya sekarang adalah makan kakak kembarannya.

"De." Rey langsung menatap Renjun sembari tersenyum.

"Kamu tau gak ini siapa?" Tanya Renjun sambil ngelus nisan Ray, Rey ngegeleng lucu Ayumi yang melihat itu tak kuasa menahan tangisnya.

"Ini kakak kamu." Rey tidak berekpresi, mungkin ia belum paham namun setelah itu Rey bangun lalu memeluk nisan kembarannya.

"Kok kakak ditini?" Tanya Rey mengajak ngobrol nisan bertulisan nama kembarannya, Juna langsung bangkit dan berbalik arah melihat itu sungguh rasa bersalahnya semakin menjadi saat ingat ialah penyebab adik keduanya tiada.

"Nda, kakak tenapa ditini?" Ayumi hanya tersenyum sembari menahan air matanya.

"Allah lebih sayang sama kakak kamu." Jawab Renjun membuat Rey melepaskan pelukannya dari nisan Ray.

"Teyus Allah ndak tayang atu gitu?" Tanya Rey membuat Juna tertawa pelan mendengar perkataan Rey yang kadang ngawur itu.

"A-ahh bukan gitu sayang, t-tapi duh Ayy gimana jelasinnya?" Renjun dongak ngelirik istrinya meminta bantuan membuat Ayumi menatap suaminya jengah.

••°°••

Suara alat masak terdengar jelas dari dapur, bahkan aroma masakan Ayumi mulai menyebar keseluruh ruanan di lantai dasar rumahnya. Ia menutup semua makanannya, ia segera merapihkan bekas kekacuannya sebelum beristirahat.

Ayumi merenggangkan badannya setelah selesai membersihkan dapur, ia melihat jam ternyata sepuluh menit lagi suaminya pulang, ia melirik kedua anaknya yang lagi anteng sama kegiatannya masing-masing.

"Bang." Juna yang lagi nyusun puzzel ngedongak natap bundanya begitupun Rey yang ikutan ngeliatin bundanya.

"Bunda dikamar ya, kalo ada tamu panggil bunda dulu." Juna mengangguk lalu melanjutkan menyusun puzzel, lain hal sama Rey dia malah bangun dari acara guling-gulingnya kemudian membuntuti bundanya.

Ayumi yang baru buka pintu kamar ngelirik anak bungsu yang lagi meluk mainan dino kesukaannya sembari tersenyum ditatap olehnya.

"Mau tama nda." Ucapnya kemudian Ayumi terkekeh dan ngegendong Rey lalu masuk kamarnya tanpa menutup pintu kamar.

Ayumi berbaring sembari merapihkan rambut Rey yang terlihat berantakan, dibandingkan Juna rambut Rey sedikit tebal dan tidak selemas rambut si sulung.

"Nda aku mau liat dinotaulus, di tebun ninatang ada ndak?" Ucap Rey sembari menjalankan mainan kecil itu dipipi Ayumi yang mulai menirus

ᴇꜱ ʙᴀᴛᴜ | ʜʀᴊOnde histórias criam vida. Descubra agora