Bab 12

232 96 29
                                    

Assalamualaikum....

Budayakan vote and coment ya^-^

Hargailah karya orang lain, karena sesungguhnya satu vote dari kalian itu adalah penyemangatku💙

Thanks for 1k

I love readers💙

08:20""
_______________________________________

Clara dan Iqbal saat ini berada di apartemen, Clara terlihat berjalan menelusuri apartemen itu, sedangkan Iqbal terlihat sibuk sedang mengambil cemilan. Clara tertarik pada satu tempat, ada foto wanita lain di meja itu. Siapa dia? Kenapa dia terlihat akrab dengan Iqbal?. Banyak pertanyaan yang bersarang di pikiran Clara saat ini.

"Dia adalah mantanku" seru Iqbal seakan mengetahui isi pikiran Clara. Apakah dia manusia? Kenapa dia bisa tahu, apa yang aku pikirkan?

"Foto ini sudah lama saat kami masih bersama." Pengakuan Iqbal membuat raut wajah Clara seketika berubah. Kenapa aku merasa sesak ya?Aku cemburu?

"Apa sekarang kalian tidak bersama?" "Tidak" Potong Iqbal.
"Kenapa sekarang kalian tidak bersama?" Penasaran.
"Karena takdir memisahkan kami" Makin kesana Clara semakin penasaran dengan masa lalu Iqbal.

"Kalian tidak di restui?" tanyanya begitu polos,
"Bukan"
"Lalu?"
"Alam memisahkan kami, dan ini semua karena diriku" ujarnya sembari mengingat kembali kejadian pada saat itu.

"Dulu aku adalah seorang psikopat, aku bertemu dengannya saat aku sedang memutilasi mangsaku,

Dia sama sekali tidak takut melihatku dia hanya tersenyum memandangku. Namanya Viola, dia membuatku penasaran dengan dirinya" jeda, Iqbal nampak terbuai dengan ceritanya.

Iqbal tersenyum, lalu melanjutkan perkataannya.

"Aku sangat senang bisa mendapatkan hatinya, dia sepertimu selalu jadi bahan bulian, dia juga sederhana dan semua sifatnya ada pada dirimu" raut wajah Iqbal berubah, penyesalan terlihat jelas di wajahnya.

"Tapi karena ulahku dia harus pergi jauh hingga aku tidak bisa lagi bersamanya, Viola terbunuh di tangan musuhku sendiri. Aku sangat merasa bersalah berharap dia bisa kembali. Dan setelah kejadian itulah aku berhenti menjadi psikopat" lanjutnya.

Raut wajah Clara berubah. Kenapa aku? Kenapa hatiku terasa sakit?. Clara kemudian meletakan kembali foto itu dan melangkah pergi, belum sempat melangkah jauh Iqbal sontak memeluk Clara dari belakang.

"Aku tahu kamu cemburu" ujar Iqbal sembari menyandarkan dagunya ke bahu Clara. Clara tak berkutip.

"Kamu jangan takut, aku tidak akan pernah berpaling darimu. Takdir sengaja menyatukan kita agar kamu bisa bahagiah bersamaku" lanjutnya membuat Clara tersenyum.

****

Clara terlihat asik memakan cemilan di depan Tv, Iqbal datang menghampirinya dan berbaring, paha Clara menjadi bantalnya.

"Bal... Iqbal" Panggil Clara sembari memegang pipi Iqbal. Iqbal hanya berdehem.
"Tidur di kamar jangan disini" pintanya terus mendesak Iqbal.

"Kenapa? Aku tidak ingin pindah, aku sudah nyaman" ucapnya dengan nada lesuh sembari menarik sebelah tangan Clara dan memeluknya.

Clara menghela nafas sembari mengelengkan kepalanya. Dia tidak lagi membahas topik itu dan kembali fokus menonton film dan membiarkan Iqbal tidur. Entah film apa yang dia nonton saat ini?.

Clara menjerit-jerit pelan saat dia melihat didalam film itu seseorang sedang mencincang kaki dan tubuh manusia hingga menjadi lunak, film yang dia tonton saat ini adalah pembunuhan berantai. Dia tertarik sedikit tentang pembunuhan seperti itu.

Egois (Clara) END✔Where stories live. Discover now