Bab 17

192 48 40
                                    

Assalamualaikum,

Nggak kerasa tahun 2020 akan berakhir tinggal menghitung jam:')

Harapan kalian di tahun 2021 apa? Harapanku sih semoga korona cepat menghilang biar kita bisa beraktifitas seperti biasa:)

Oke langsung aja baca, jangan lupa vote dan komenya^^

Gas kuy..

--------------------------------------------------------

"Clara bertahanlah, Clara ku mohon bertahanlah, Clara" Aldi terus-terus memanggil nama Clara yang sudah tak sadarkan diri.

"Maaf anda harus menunggu disini" pinta seorang suster. Aldi berhenti mendorong brangka yang di tempati Clara. Dokter dan beberapa suster bergegas membawa Clara masuk kedalam ruang UGD.

Aldi begitu khawatir. Dia bahkan tidak bisa diam. Dia bingung harus mengabari siapa. Orang tua Clara? Apa mereka akan peduli?.

Disisi lain Iqbal berada di rumah Helena. Dia terlihat begitu khawatir sedari tadi dia menelfon Clara namun tak kujung di angkat.

Iqbal terus mondar-mandir sambil menekan tombol panggilan pada handphone nya. 'Clara ku mohon angkat telfonya. Datanglah dan hentikan pertunangan ini. Aku tidak ingin bertunangan dengan Helena'. Batinnya.

Helena datang menghampiri Iqbal dengan gaya angkuhnya. Dia memegang pundak Iqbal.

"Lo nggak perlu nungguin Clara. Dia nggak bakalan datang" ujarnya dengan bertingkah angkuh.

"Darimana lo tau?, tanya Iqbal dengan raut penasaran.
"Lihat" ucap Helena sembari memperlihatkan foto Clara bersama Aldi. Foto itu terlihat mesra. Apakah itu Clara?

"Nggak mungkin, kamu pasti ingin menghasutku" katanya berusaha tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Namun Helena kembali membuat Iqbal semakin emosi,

"Terserah lo Bal. Lo mikirin orang yang nggak mikirin lo dan bahkan dia bermesraan dengan orang lain di kala lo butuh bantuannya" Iqbal mengerutkan keningnya. Kini dia merasa bimbang percaya Helena atau mengikuti kata hatinya?.

Helena lalu pergi meninggalkan Iqbal. Dia mengatakan sesuatu melalui telfonya "Rencana kedua" katanya di telfon.

Drrt...Drrt..
Iqbal membuka layar handphone nya dan membuka pesan masuk.

Iqbal terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Iqbal begitu marah. Apa-apaan ini? Clara ternyata begini cara mainmu di belakangku?.

Isi pesan itu ternyata foto mesra Clara dengan orang lain. Dan foto itu bahkan tidak layak jika di lihat oleh anak di bawah umur. Di dalam foto itu Clara sangat terlihat seksi dan dia duduk di paha seorang lelaki yang sudah terlihat tua. Apakah ini editan?.

"Apa itu Bal?," tanya Helena pura-pura polos, seakan tidak mengetahui semuanya. Iqbal menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan foto itu kepada Helena.

Helena tersenyum licik.
"Sudah gue bilangin. Dia itu suka main dengan cowok lain di belakang lo" Iqbal begitu terlihat marah. Kini dia telah di kuasai oleh emosinya. Iqbal menarik tangan Helena di hadapan semua orang. Lalu mengatakan sesuatu yang bahkan tak ingin ia katakan,

"Tolong perhatiannya" Kata Iqbal menggunakan mic. Semua orang nampak memperhatikan Iqbal dan Helena.

Iqbal kemudian, menyakinkan dirinya dan mengatakan hal yang Helena inginkan.

"Hari ini tepatnya pukul 20:25 Saya Iqbal Glenvared Sanjaya akan bertunangan dengan Helena Angela Karin dan akan menikah secepat mungkin" ujarnya sembari memsangkan cicin di sala satu jari Helena. Gila?

Egois (Clara) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang