Bab 15

215 63 33
                                    

Assalamualaikum,,

Jangan lupa vote sebelum baca, dan jangan lupa vomentnya.
Ramein😉

Lanjut🍉

-------------------------------------------------------------

"Hiks hiks" Air mata Clara terus membasahi pipinya. Hatinya terasa sakit. Kenapa aku tidak bisa bahagia? Sepertinya aku tidak akan pernah merasakan kebahagiaan. Kenapa? Kenapa Iqbal sejahat itu padaku? Kenapa dia terima pertunangan itu?

Clara berjalan di sepanjang  jalanan dengan wajah yang begitu menyedihkan. Clara tak sanggup melihat wajah Iqbal untuk saat ini.
"Aku kira Iqbal akan meninggalkanku di saat dia akan pergi mengejar cita-citanya. Tapi ternyata?" Hikks hikks..

Clara berdiri tepat di pinggir jembatan.
"Haruskah aku lompat?" TUHAN! AKU SUDAH TAK SABGGUP LAGI" Hikks.

Clara sudah tak sadar dia benar-benar akan lompat. Tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dan memeluk Clara dengan erat.

"Jangan lakukan itu Clara, aku ada disini. Bersandarlah di pundakku. Aku tau kamu sedih. Tapi jangan lakukan hal sebodoh ini" ujar Aldi yang terlihat begitu Khawatir.

"Aldi aku sudah tak sanggup. Aku ingin pergi saja. Hikks.. hiks" Clara terus menangis di pelukan Aldi, aldi semakin memeluk erat tubuh Clara.

"Kamu tidak perlu sedih mereka hanya bertunangan dan belum menikah. Aku akan memeberimu kebahagiaan" tambahnya. Aldi berusaha menenangkan Clara agar tidak seceroboh tadi. Jika Aldi tidak datang tepat waktu mungkin nasib Clara saat ini sudah tidak bernyawa.

Di sisi lain seseorang dengan tangan di kepal serta raut wajah marah melihat ke arah mereka. Dia begitu merasa kesal melihat Clara di peluk cowok lain.

Jika bukan karena ibunya, Iqbal tidak akan mau menerima pertunangan ini. Iqbal adalah anak yang penurut apalagi kepada ibunya. Saat ini pertunangan itu adalah permintaan ibunya, Iqbal tak bisa menolak hal ini, karena jika dia menolak ibunya pasti akan marah dan membencinya. Ternyata begini rasanya mengorbankan sebongkar emas demi sebongkar berlian. 

Iqbal menghampiri Clara dan Aldi, lalu dia menarik tangan Clara dari Aldi. Clara menepis tangan Iqbal dengan kasar. Namun Iqbal kembali menarik tangan Clara, namun tetap Clara menolaknya. "Aku tidak mau, hiks" tolaknya sembari menahan isakannya.
"Clara, Aku ingin menjelaskan semuanya"

"Menjelaskan apa? Hah! Kamu sudah menerimanya, aku mengira kamu akan menolaknya"

Iqbal memegang kedua tangan Clara sembari menekuk lututnya. "Clara aku minta maaf, aku hanya bertunangan dengannya tapi aku janji akan menikah denganmu bukan dengan dirinya" Mohonnya sembari mengeluarkan cicin yang berada di sakunya.

Clara benar-benar tak tahu harus bagaimana? Cintanya begitu dalam. Di sisi lain hatinya merasa sakit dan cemburu namun di sisi lainnya lagi dia begitu ingin memaafkan Iqbal. Hatinya merasa bimbang, haruskah tetap bersama dengan Iqbal atau pergi. Rasanya seperti akan memilih antara hidup dan mati.

Dengan menyakinkan diri Clara tetap memaafkan Iqbal. Benci? Clara tak mempunyai sifat itu. Dia bahkan tidak akan membenci Iqbal sekalipun jika dirinya harus pergi.

Clara mengulurkan tangannya sembari berusaha kembali tersenyum. Kali ini Iqbal bertunagan di hadapan Aldi tanpa pengetahuan Orang tua mereka.

Iqbal memeluk Clara di hadapan Aldi. Aldi mundur perlahan dan pergi menjauh dari mereka berdua.

********

Saat ini mereka berada di dalam apartemen milik Iqbal. Clara duduk di sofa sambil menikmati berbagai macam cemilan yang Iqbal sudah sediakan. Seketika Clara menghentikan mulutnya mengunyah ketika dia mengingat kejadian tadi. Apakah Iqbal akan menepati janjinya? Aku takut jika dia mengingkarinya. Ahkk jangan berfikir negative. Mereka hanya akan bertunangan.

Egois (Clara) END✔Where stories live. Discover now