Bab 16

196 47 23
                                    

Assalamu'alaikum,,,

Apa kabar kalian? Baik kan?

Oke langsung aja, Part kali ini cukup meresahkan (menurut Author, hehehe), bacanya pelan-pelan aja ya.

'Happy Reading'
----------------------------------------------------

Pelulusan kali ini begitu ramai. Semua nampak bahagia dan juga sedih. Bahagia karena telah lulus dan sedih harus berpisah dengan sahabat dan semuanya.

Clara datang menghampiri Iqbal yang tengah berbincang hangat dengan temannya. Clara menyodorkan sebuket bunga kepada Iqbal.

"Congratulation""Tanks sweety" balas Iqbal sembari mencubit pelan pipi Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Congratulation"
"Tanks sweety" balas Iqbal sembari mencubit pelan pipi Clara.

Iqbal lalu mengajak Clara pulang, karena acara pelulusan telah usai. Kali ini Clara tak pulang ke rumahnya melainkan mengikuti Iqbal ke apartemennya.

*******

Clara sedari tadi terlihat sedih. Iqbal merasa bingung dengan sikap Clara yang tiba-tiba dingin kepadanya.

"Kamu kenapa sayang?," tanya Iqbal sembari menarik tangan Clara. Clara melirik ke arah Iqbal namun matanya kembali terahli ke Tv.

"Aku gakpapa" cetusnya

"Terus kenapa diam? Kamu takut aku ingkar janji?," tebak Iqbal yang kemudian di balas anggukan.

"Aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu" ulangnya dengan penuh keyakinan.

"Aku percaya" balas Clara berusaha tersenyum. 'Aku sebenarnya tidak yakin Bal , tapi aku akan berusaha yakin bahwa kamu adalah jodohku'. Batinnya

Tok..Tok..

Suara ketukan pintu dari arah luar. "Siapa? Tunggu aku-"
"Nggak usah biar aku saja" tahan Iqbal dan melangkah pergi.

Saat dia membuka pintu, Iqbal terkejut dengan kedatangan kedua sosok wanita. "Mama? Dan" Iqbal mengantung kembali ucapnya sembari menatap sinis kearah Helena.

"Ihh kamu kok nggak biarin kita masuk" ucap Ajeng ibu Iqbal sembari melangkah masuk. Langkahnya terhenti ketika melihat Clara yang juga sedang menatapnya.

"Iqbal siapa dia?," tanyanya dengan raut wajah terkejut.

"Dia...  pacarku Mah"

"Apa?,

Iqbal sebentar lagi kamu akan bertunangan dengan Helena. Tapi apa yang kamu perbuat? Tinggal bersama wanita lain?" Omelnya dengan nada kecewa.

"Mah aku tidak pernah berharap bisa bertunangan dengannya apalagi sampai menikah. Aku mencintai Clara bukan Helena." balasnya sembari mengeggam erat tangan Clara.

Egois (Clara) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang