Chapter 24 - Hospital Boy

9.7K 504 86
                                    

Dom : Minho! (17 Tahun)
Sub : Felix! (25 Tahun)

___________________________________________

Felix tersenyum ramah pada pasien maupun para pengunjung ya ia temui sepanjang koridor rumah sakit, kaki jenjang terbalut celana berwarna putih tersebut melangkah ringan menuju ke ruang barunya dia gedung kesehatan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Felix tersenyum ramah pada pasien maupun para pengunjung ya ia temui sepanjang koridor rumah sakit, kaki jenjang terbalut celana berwarna putih tersebut melangkah ringan menuju ke ruang barunya dia gedung kesehatan ini.

Benar, Lee Felix sudah resmi diterima menjadi seorang dokter spesialis penyakit dalam. Ini merupakan hari pertamanya bekerja dan fakta tersebut membuat Felix merasa gugup setengah mati. Namun meski begitu, si koala harus mampu melewati semua ini, mengulas senyum sembari memancarkan aura cerah dengan harapan hal itu akan bisa berpengaruh pada pasiennya nanti.

Lelaki manis itu sampai pada ruang pribadi miliknya, mengambil sebuah tabloid di atas meja kerja untuk mengecek apa saja yang harus ia lakukan hari ini. Segalanya terasa begitu canggung, Felix ingin melarikan diri saja kemudian bergelung di bawah selimut, tapi tentu tindakan pengecut itu tak akan ia lakukan, akan sia sia studinya selama bertahun tahun.

"Eumm...jam sembilan mengontrol pasien di kamar 098? Baiklah." si mungil bergumam kecil, sedikit merasa lega karena jadwal hari ini yang tak terlalu padat, ya kecuali jika ada pasien baru yang datang. Tapi biasanya penderita penyakit dalam tak terlalu banyak jumlahnya.

Melirik jam tangan yang melingkar pada pergelangan mulusnya, Felix lantas mengedarkan pandangan ke sekitar, mencoba mencari ide mengenai apa yang akan ia lakukan selama satu jam ke depan. Ini masih pukul delapan pagi, Felix datang terlalu awal.

"Sarapan di cafetaria tak terdengar buruk." kembali berbicara dengan diri sendiri, Felix pada akhirnya menganggukkan kepala, merasa setuju dengan usul yang diberikan oleh otaknya barusan.

Tubuh mungil terbalut jas dokter itu kembali melewati beberapa kamar pasien yang ada di rumah sakit super besar ini. Untuk menuju ke kantin saja perlu memakan waktu selama lima menit perjalanan dari ruangannya, cukup menyita waktu.

Lama berjalan seorang diri, pada akhirnya Felix menyadari jika dirinya sudah tersesat.

Oh sial, lain kali dirinya harus lebih memperhatikan sekitar.

"Selamat pagi dokter, apa dokter tersesat?"

Merasa diajak berbicara, Felix lantas menolehkan kepala lalu ulas senyum manis khasnya begitu mendapati seorang pemuda dengan perawakan yang terlalu berbeda jauh dengannya, berdiri terbalut dengan pakaian rumah sakit, ah dia mungkin seorang pasien di sini.

Merasa malu akan kebodohannya, Felix mengangguk canggung.

Pemuda asing yang sialnya sangat tampan tersebut lantas terkekeh pelan, ia sudah menduga hal ini, wajah Felix masih baru jadi wajar saja dokter pendatang itu akan tersesat.

"Kamu mau kemana dok? Aku bisa mengantarmu."

Lelaki manis tersebut seketika gelagapan, merasa tak enak sudah merepotkan orang lain.

Fluffy [Harem Felix]Where stories live. Discover now