[[ ꧔꧒ ; Perjalanan Malam]]✅

17 3 0
                                    

42. Perjalanan Malam.

SEBAGAI makhluk ciptaan Gusti Allah yang percaya adanya takdir, terkadang Aryo bingung dengan jalan hidupnya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEBAGAI makhluk ciptaan Gusti Allah yang percaya adanya takdir, terkadang Aryo bingung dengan jalan hidupnya sendiri. Peran yang diembannya seolah dia sedang memasuki dunia Harry Potter, Avangers, Ant Man atau layaknya IU dalam drama Moon Lovers. Bahkan Aryo sempat berpikir tengah menjelma sebagai Truman Burbank dalam movie The Truman Show, di mana kehidupannya sedang direkayasa oleh sekelompok orang untuk hiburan dan disiarkan sebagai acara realitas di televisi yang bertujuan sebagai objek suatu proyek penelitian ilmiah.

Sangat tidak masuk akal memang pikiran konyolnya, tetapi lebih tidak masuk akal lagi menurutnya karena sekarang ini dia terdampar sangat jauh dari zamannya. Tidak berharap lagi apa yang sudah terjadi hanya sebatas mimpi. Layaknya cerita fiksi yang pernah dibahas bersama Nada, si tokoh utama teleportasi ke zaman kerajaan.

Pemuda dari dusun Kemusuk ini bergeming, pandangan sawang sinawang. Siapa sangka karena hal di luar nalar itu justru mempertemukannya dengan orok dari kembang desa Pangkur. Seperti desas-desus yang pernah dia dengar tentang sejarah lelaki bernama Angrok. Pada akhirnya dia memutuskan untuk menjajal hidup bersama Angrok lantaran jika berpisah dengannya, dia tidak tahu harus pergi ke mana. Wilayah ini amat asing daripada terjadi hal yang merugikan Aryo memilih berkelana menjadi sosok Angrok.

Hari-hari Aryo berlalu begitu cepat, dia tidak tahu pasti sudah berapa lama hidup bersama Angrok, dia tidak menghitung berapa lama tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit, berpakaian hanya dengan bertelanjang dada serta tanpa menggunakan alas kaki.

Dia tidak tahu sudah berapa lama bersembunyi di gua kawasan Panitikan, kadang berpindah-pindah ke wilayah Rabut Jalu, Kabalon, Lulumbang wilayah yang berada di bawah kaki Gunung Semeru. Dia tidak tahu berapa lama lagi harus melakoni peran yang dia sendiri tidak tahu harus menyebutnya bagaimana. Senang, bersyukur, murka atau justru menyedihkan.

Dia merindukan masanya, merindukan Ibu, Mas Yudis, Banyu, Ayana, Kemusuk dan kisahnya. Cekcok bersama Profesor Abdul justru menemukan lorong waktu yang membuatnya terjebak pada situasi membelenggu.

Semula dia merasa ingin mengakhiri hidupnya saja siapa tahu saat membuka mata akan kembali pada masanya, tetapi niat tersebut sebatas angan belaka. Tidak mungkin dia berbuat nekat seperti itu di mana seribu pertanyaan masih mengendap rapat-rapat dalam sanubari. Aryo tengah duduk termenung di atas dahan pohon dan memandangi panorama nan indah di ujung sana. Dia tidak paham betul bukit tersebut menunjuk ke wilayah mana pikiran berkelana membayangkan, jika bukit itu adalah Yogyakarta. Bukit dengan gemerlap cahaya obor yang tampak remang-remang, tetapi begitu indah.

Rambut sebahunya terombang-ambing terkena terpaan sang bayu. Saking tidak tahu pastinya kini panjang rambut Aryo nyaris menyamai milik Angrok. Namun, Aryo heran sejak pertama kali berjumpa dengan Angrok, rasa-rasanya rambut pemuda itu tetap panjang sebahu atau mungkin itu sekadar perasaannya saja, karena selama ini tidak memerhatikan perkembangan pemuda yang sudah menyelamatkan nyawanya lebih dari satu kali ini.

The Last SecondWhere stories live. Discover now