ו Chapter 36 •×

1.9K 287 55
                                    

•×•×•

Dalam perjalanan menuju sekolah Jun, Taehyung mendapatkan panggilan dari Seulgi, namun suara wanita itu terdengar aneh karena sadar bahwa itu adalah suara Jimin. Dia mendengus pelan, sedikit kesal sebenarnya mengetahui bahwa tujuanya ke sekolah Jun harus terpaksa ia putar balik. Padahal sebentar lagi ia hampir sampai, tapi tiba-tiba Jimin memberitahu bahwa anaknya itu telah dibawa ke apartemen milik sepasang suami istri itu.

Jari Taehyung menekan satu kali bel apartemen milik Jimin. Kemudian pintu terbuka dan menampakkan wajah Jimin yang menatapnya datar. Oh, pria itu masih canggung sepertinya. Tanpa mempersilahkan Taehyung, Jimin malah kembali masuk ke dalam, berjalan menuju ruang tamu. Dengan helaan nafas panjang, Taehyung mengikuti pergerakkan Jimin, membawanya pada bocah laki-laki yang tengah sibuk membaca buku. Lebih tepatnya, mengerjakan tugas sekolah yang memang menjadi rutinitas seorang pelajar.

"Jun?" Panggil Taehyung, ketika ia tak jauh dari tempat Jun berada.

Jun yang tadi asyik mengerjakan tugas sekolahnya, langsung terlonjak kaget dan menengok ke arah Taehyung.

"Ayah!" Serunya dengan wajah bahagia, membuat anak itu tidak sabaran untuk segera berdiri dan berlari mendekati Taehyung.

"Hati-hati!" Jimin berseru ketika kaki Jun menginjak kotak pensil yang tidak sengaja anak itu tinggalkan di karpet. Hampir saja terjatuh jika Taehyung tidak cepat menangkapnya.

Jun meringis ke arah Jimin, tersenyum sambil memperlihatkan deretan gigi-gigi rapinya. Dan hal itu membuat Taehyung maupun Jimin sama-sama menghela nafas pelan.

"Ehm! Terima kasih sudah menemani anakku. Kalau begitu aku pamit, maaf merepotkan kalian-.."

"Tapi, Jun belum selesai, ayah!" Protes anak itu segera, "Masih tersisa 7 nomor lagi." Tunjuk anak itu pada buku-buku yang ia letakkan pada meja ruang tamu.

"Jun, bisa mengerjakannya di tempat kita nanti. Kita pulang, ya? Tidak enak dengan paman Jimin."

"Biarkan saja dia, hyung." Sahut Jimin dengan cepat sambil tersenyum tulus memandangi Jun. Dan Taehyung hanya terdiam, lalu Jun menjauh darinya dan kembali duduk disana. Di lantai beralaskan karpet tebal.

"Bagaimana jika kita membuat kesepakatan?" Ujar Jimin membuat dahi Taehyung berkerut bingung.

"Apa?" Tanya pria bermarga Kim itu.

"Aku belum mengusulkannya pada Seulgi, tapi jika melihat situasinya seperti tadi. Bagaimana kalau mulai sekarang, anakmu ikut dengan kami saja? Maksudku setelah pulang sekolah, dia akan menunggu disini sampai kau datang menjemputnya. Toh, jarak unit kita tidak jauh." Usul Jimin yang sudah memikirkan ide ini sejak ia melihat Jun tampak santai menunggu Taehyung di apartemennya. Dan juga, ia kasihan kepada Seulgi dan Jun yang harus menunggu selama itu di sekolah.

"Ah, itu.. aku tidak bisa merepotkan kalian. Kurasa itu tidak perlu, maaf." Jawab Taehyung sambil menatap Jun yang ternyata ikut menyimak pembicaraan dua orang dewasa itu.

Jimin hampir saja bungkam, jika saja Jun tidak bersuara. Anak itu sepertinya menyetujui apa yang ditawarkan oleh Jimin pada ayahnya.

"Serius paman?! Setelah pulang sekolah, Jun boleh ikut pulang dengan Miss Seulgi?" Tanyanya antusias sambil tersenyum lebar ke arah Jimin yang tadinya sempat cemburu kepada Jun karena terus menempel pada istrinya.

Touch Your Heart ☑Where stories live. Discover now