ו Chapter 29 •×

3K 400 133
                                    

•×•×•

Jun

Setiap malam aku selalu berdoa kepada Tuhan agar bisa bertemu dengan ibu dalam mimpiku. Walau sebenarnya aku sangat mendambakan sosok ibu yang ada di dunia nyata, tapi aku tahu jika ayah masih belum bisa melupakan ibu.

Ibuku. Kim Jisoo.

Kadang aku selalu bersikap cengeng karena sangat merindukan ibu. Tapi lama-kelamaan akhirnya aku sudah terbiasa hidup berdua bersama ayah.

Aku mulai sadar jika aku terus merengek, maka ayah akan semakin sedih. Setiap malam ayah selalu menemaniku saat aku akan tertidur, dia membacakan buku dongeng untukku. Tapi aku tahu jika diam-diam ayah menangis karena merindukan ibu. Karena itulah sebisa mungkin aku tidak membahas persoalan ibu lagi. Aku tidak mau ayah bersedih lagi.

Jujur, sebenarnya Jun sangat iri dengan teman-teman yang lain. Di antar dan di jemput oleh ibunya saat pulang sekolah. Sementara aku hanya bisa menanti kedatangan ayahku atau bibi Yeri. Kadang Miss Seulgi atau Miss Wendy yang menemaniku sampai ayah datang menjemput.

Aku memang tidak pernah tahu bagaimana rasa kasih sayang seorang ibu. Ibu sudah tiada saat melahirkanku.

Tapi aku seolah merasakan rasa kasih sayang ibu, disaat aku sedang bersama Miss Seulgi. Sosok seorang guru yang baik dan cantik. Aku sudah menyukai perlakuan manisnya saat awal kami bertemu. Dia begitu ajaib karena bisa menenangkanku yang selalu merengek.

Aku pernah berbicara sendiri sambil memandang foto ibuku. Saat itu aku bertanya padanya, bolehkah ayah menikah lagi? Lalu kukatakan jika ada seorang wanita yang sangat baik padaku dan ayah.

Ya, saat itu aku telah menemukan sosok ibu dalam diri Miss Seulgi. Dan aku sangat berharap jika Miss Seulgi menjadi ibuku. Namun aku ragu mengatakannya pada ayah, aku takut ayah malah tidak suka dengan permintaanku ini.

Aku selalu memandangi Miss Seulgi disaat ia sedang mengajar, kadang aku selalu membuat kesalahan agar beliau memperhatikanku. Dia begitu sabar saat menghadapiku, bahkan sama sekali tidak pernah marah.

Dan saat itu, ingin sekali aku memanggilnya dengan sebutan 'ibu'.

Tapi harapanku pupus setelah kulihat seorang pria yang keluar dari apartemen Miss Seulgi. Aku tidak tahu pria itu siapa, karena aku belum pernah melihatnya. Namun sepertinya ayah mengenal pria itu.

Ayah sedang melamun setelah bertemu dengan pria itu, perlahan aku menyadarkannya dan membuatnya kembali menaruh perhatiannya padaku.

Dan disaat itulah aku bertanya, siapakah pria itu?

Ayah menjawab, "Dia adalah suami Miss Seulgi."

Mendengar jawaban ayah barusan, benar-benar membuatku terkejut dan kecewa. Tapi aku berusaha untuk tidak menangis dan berharap banyak setelah ini. Mungkin aku salah karena terlalu mendambakan sosok ibu dalam diri Miss Seulgi.

"Miss Seulgi sudah menikah?" Aku bertanya sekali lagi supaya aku tidak salah mendengarnya.

"Ya, mereka sudah menikah." Jawab ayah dengan suara pelan.

Touch Your Heart ☑Where stories live. Discover now