ו Chapter 25 •×

3K 410 169
                                    

•×•×•

Dua minggu sudah Seulgi menjalani hari-harinya seperti biasa. Pergi mengajar, sambil sesekali mengajak Wendy berjalan-jalan hanya untuk sekedar ber-refreshing ria. Tapi tetap saja, penat dihatinya belum juga menghilang.

Keberadaan pria itu masih belum diketahui, bahkan orangtua Jimin sendiri tidak mau memberitahu dimana keberadaan pria itu sekarang. Namun, bukan berarti orangtua Jimin menjadi membenci Seulgi. Justru hubungannya dengan keluarga Jimin masih sangat baik. Mereka masih mau menerima Seulgi dan tak jarang ibu Jimin mengajak Seulgi untuk ikut berkumpul di rumah mereka.

Meskipun begitu, Seulgi lebih banyak memilih waktu dirumah. Tidak tahu mengapa, rasanya sangat nyaman jika harus berdiam diri dikamarnya sambil membaca buku atau sekedar mendengarkan musik.

Lalu Seulgi tiba-tiba teringat dengan acara di kampus Yeri. Adik Taehyung itu mengundangnya untuk ikut dalam acara amal yang di selenggarakan oleh kampusnya. Gadis itu juga bilang jika kampusnya juga mengadakan sebuah festival disana.

Seulgi yang sudah membayangkan betapa meriahnya acara tersebut, langsung menyetujuinya tanpa syarat. Dan wanita itu tentu tidak sendiri, bahkan Taehyung sendiri akan turut hadir sebagai penyumbang dana disana. Namun kali ini Seulgi semakin merasa senang, karena Kim Seo Jun juga ikut menemani mereka.

"Seulgi?" Dari luar kamar, ibunya memanggil. Bahkan sempat mengetuk beberapa kali, namun Seulgi tidak jelas mendengarnya karena melamun.

"I-iya bu?" Sahutnya, dan dengan cepat wanita itu membuka pintunya. Menampilkan wajah lelah sang ibu yang baru saja pulang dari kantornya.

"Kau baik-baik saja, sayang?" Tanya ibunya dengan lembut. Beliau tahu jika akhir-akhir ini Seulgi sering kali melamun sambil berdiam diri dikamar.

Apalagi, selain masih memikirkan Jimin.

"Ya?" Seulgi sempat bingung sebentar.

"Y-ya. Aku baik-baik saja, bu." Jawabnya sambil tersenyum.

Kemudian Seulgi mempersilahkan ibunya untuk duduk di kasur, tidak baik membiarkan ibunya terus berdiri. Dia tahu ibunya pasti sangat lelah bekerja.

"Ibu tunggu disini, aku akan membuat teh hangat untuk i-.."

"Tidak perlu Seulgi-ah. Setelah ini ibu mau langsung mandi. Ibu hanya sebentar." Sela ibunya, menarik tangan Seulgi yang hendak pergi.

"Tapi bu.."

"Sudah, tidak apa-apa. Ibu juga bisa membuatnya sendiri jika ibu mau." Selanya lagi.

Mau tidak mau Seulgi menurut, wanita itu kembali duduk di samping ibunya sambil memijati lengan wanita paruh baya itu. Berharap ibunya tidak lagi merasa lelah setelah seharian bekerja.

"Kau masih memikirkan Jimin?" Dengan hati-hati sekali Nyonya Kang bertanya.

Seulgi tidak menjawab, wanita itu hanya tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya pelan. Namun tentu Nyonya Kang tidak bisa percaya semudah itu. Dia tahu pasti putrinya itu masih memikirkan pria Park itu.

"Apa begitu sulit untuk melupakannya?" Lagi, dengan lembut ibunya bertanya, namun respon Seulgi tetap sama.

"Baiklah, maaf jika ibu terlalu mencampuri perasaanmu. Ah, sebenarnya ada sesuatu yang ingin ibu sampaikan padamu."

Touch Your Heart ☑Where stories live. Discover now