ו Chapter 05 •×

3K 448 74
                                    

•×•×•

Jimin

Aku kehilangan kendaliku, semuanya lepas begitu saja. Sejujurnya aku tak bermaksud menyakitinya, namun entah bagaimana segala amarah menguasai diriku. Aku begitu marah saat dia membuat Chaeyoung terluka. Ya, aku tahu dia memang tidak sengaja. Hanya saja semua rasa yang tidak bisa kumiliki, semua yang berkaitan dengan Chaeyong membuatku lepas akan segalanya. Aku bahkan tidak peduli bagaimana Seulgi juga ikut terluka dalam insiden itu.

Mungkin setan sedang menguasai diriku, aku menariknya seperti orang kesetanan. Mendorongnya bahkan membentaknya sampai dia ketakutan. Pikiranku belum bisa normal, aku hanyalah lelaki yang di butakan cinta dan dendam hingga tanpa sadar aku juga telah melukai Seulgi.

Pikiranku sedang kalut sekarang, ini sudah hampir jam 9 malam dan aku tidak tahu bagaimana kabar tentang Seulgi sejak terakhir kali aku meninggalkannya di pinggir jalan tadi. Bahkan ada rasa bersalah di dalam diriku karena dengan tega membiarkannya disana sendiri, tanpa dia memegang uang sepeser pun.

Berulang kali Ibuku, Ayah bahkan sepupuku Chanyeol mencoba menghubungiku. Aku tahu apa yang kulakukan tadi itu membuat mereka semua syok. Mungkin perlahan mereka mulai menyadari bagaimana rumah tangga kami yang sebenarnya. Ya, mungkin memang sudah tidak bisa di tutup-tutupi lagi.

Hingga ku lihat sebuah pesan dari Chaeyoung, membuatku segera membukanya. Dan aku belum bisa melupakan bagaimana kejadian siang tadi. Chaeyoung terjatuh, bahkan wanita itu sedang hamil. Aku takut sesuatu terjadi padanya, dan aku tidak akan memaafkannya sampai hal itu terjadi.

__________

Chaeyoung :

Jim, dimana kalian? apa Seulgi bersamamu?

Tolong jangan marah pada Seulgi, aku baik-baik saja. Aku tahu Seulgi tidak sengaja dan kau tidak perlu marah padanya seperti itu.

Jim, bagaimana keadaan Seulgi? Pasti dia juga terluka karena tumpahan air panas tadi. Kuharap dia baik-baik saja. Dan kau, kuharap kalian bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Jangan sampai kalian menyesalinya.

__________

Aku kembali mengisi cairan beralkohol ke dalam gelas yang entah ke berapa kalinya aku tuangkan. Aku kembali meneguknya, hingga aku tidak peduli jika diriku sudah setengah mabuk. Suara musik yang nyaring membuat kepalaku ikut berdenyut, tapi aku tak peduli. Aku membiarkannya karena memang disinilah tujuanku, aku butuh pelampiasan atas semua yang terjadi tadi.

Aku merilekskan tubuhku, menyandarkan punggungku yang benar-benar terasa sakit. Rasanya lelah sekali, bahkan sampai aku tak sadar seseorang telah duduk di sampingku. Dia memandangku sambil menopang dagu dengan tangannya.

Aku hanya melirik orang itu sekilas dan kedua netraku kembali tertuju pada puluhan gadis dan pria yang tengah sibuk menari ria di dance floor, mereka begitu lepas seolah tidak peduli walau sebenarnya hidup itu sulit. Tidak heran mengapa night club menjadi tempat pelampiasan yang paling mujarab.

Tubuhku sedikit bergeser saat wanita di sebelahku mulai mendekatiku, bahkan tangannya mencoba meraih tanganku yang menganggur. Beruntung aku tidak terlalu mabuk, mungkin jika tidak aku bisa lepas seperti dulu.

Touch Your Heart ☑Where stories live. Discover now