[side story] Na's Siblings

67.4K 8.5K 16.4K
                                    

our trio eye smile (◜◡◝)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

our trio eye smile (◜◡◝)


ps : di sini juno emang jadi bungsu, soalnya di antara si kembar, jeni itu kakaknya karena jeni lahir lebih dulu. kalo di indo biasanya yang lahir duluan kan adik ya, itu mitos, kalo cara nentuin menurut dunia kedokteran tetep yang lahir duluan itu kakaknya.


Happy Reading


"Haduuu ini anak-anak mana sih kok belum ada yang turun?!" 

Wanita itu mulai mengomel, dia sudah menyiapkan sarapan yang dia masak secara manual dan menatanya di meja makan dibantu dengan beberapa pelayan - humanoid - namun sampai sekarang ketiga anaknya itu belum juga muncul. 

Yang pertama kali muncul dari dalam lift adalah Na Jaemin, Ju Haknyeon mengekor di belakangnya sembari membawakan jas berwarna hitam legam yang sudah sangat licin. Jaemin menghampiri istrinya, membenarkan kancing kemeja satinnya yang berwarna biru gelap. 

"Anak-anak mana?!" Sembur wanita itu. 

"Oh, ku pikir mereka sudah turun lebih dulu?" Sang kepala keluarga mengedikkan sepasang alisnya.

"Duh! Belum! Haknyeon, tolong kamu telepon mereka dong!" Wanita itu mulai kesal, pasalnya dia tidak mau menikmati sarapan yang sudah mendingin. 

"Baik Nyonya Na."

Iya, mereka harus ditelepon. Kalian tahu rumah mereka 'sebesar itu' dan hanya dengan berteriak tidak akan terdengar sama sekali. Yang ada pita suara Na Jeha bisa putus. 


...


"Kak Jen, Om Juhak nelepon nih, kayaknya bunda udah marah-marah nyuruh kita turun."

Anak laki-laki dengan rambut gondrongnya itu masuk ke dalam kamar Jeni yang berada tepat di samping kamarnya. Pintu kamar Jeni tidak ditutup, Juno berdiri di ambang pintu, melihat kakak sulungnya sedang... sepertinya menguncir rambut Jeni. 

Benar. Perlakuan Jeno pada Jeni dan dirinya itu sangat berbeda. Jeno memperlakukan Jeni seperti seorang tuan putri. Setiap pagi, Kak Jeno akan pergi ke kamar Jeni untuk membantu adik perempuannya itu bersiap ke sekolah. 

Juno jadi curiga, jangan-jangan dia benar-benar anak pungut di keluarga ini. 

Na Jeno yang sedang sibuk mengepang rambut adik perempuannya, hanya menggumam singkat. 

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang