[side story] sunsetz

12.6K 1.1K 290
                                    

"Mengapa aku harus mengulang kesalahan yang sama?"—Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengapa aku harus mengulang kesalahan yang sama?"
—Jung Jaehyun

Happy Reading

Jaehyun pikir... hari itu hanyalah mimpi, sebuah mimpi buruk di sela-sela tidur malamnya. Sebuah mimpi mengerikan yang akan segera ia lupakan setelah ia terbangun nanti, dan tak akan pernah ia ingat sampai kapanpun.

Sayangnya... rasa sakit itu sangat nyata, seolah merobek dadanya menjadi dua bagian. Jika ini hanyalah mimpi, mengapa air matanya tak bisa berhenti? Mengapa teriakannya begitu menggema?

Mengapa... tubuh itu sangat dingin?

"JEHA!!!"

Sepasang tangan Jaehyun saat memeluk tubuh adik perempuannya di atas bangsal sangat gemetar, seolah dia nyaris kehabisan napas, berteriak, meminta adiknya terbangun sekali lagi, untuk melihatnya.

Adiknya... mati?

Mimpi mengerikan macam apa ini?

Bahkan di sisi bangsal yang lain, Jaehyun bisa melihat sosok suami dari adik perempuannya. Jeno. Pria itu nampak menangis tak kalah hebat darinya, mendekap sosok seorang perempuan cantik yang berwajah pucat. Jaehyun ingat sekali, bagaimana Jeno terus memeluk Jeha dengan deraian air matanya, menciumi wajah dingin itu...

"Jeha-ya..."

Kata itulah yang terus dielukan oleh Lee Jeno.

"Kak! Kak Jae kapan pulang sih?! Aku udah ngga bisa kesanaa soalnya lagi hamil tua!"

"Kak, aku kangen deh, pengen jajan bareng kakak lagi."

"Senang mengenal anda— aku juga melahirkan seorang putra ...ku harap anda akan terus bersamanya hingga ia tumbuh—"

"Jaehyun."

"Jae."

"Ayah?"

Pria itu membuka sepasang matanya dengan segera saat merasakan guncangan kecil pada lengannya. Jung Jaehyun menggulir netra obsidiannya, menatap seorang wanita cantik yang menatapnya dengan khawatir.

"Kamu tidur? Kenapa nangis??

Jaehyun menghela pelan, mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Ah, apa benar... dia tertidur sebentar? Mendengar pertanyaan terakhir istrinya pun, Sang Profesor bergegas mengusap jejak air mata di pipinya, kemudian tersenyum lembut.

"Soojung sama Chae khawatir sama kamu, mereka takut soalnya kamu nggak keluar dari kamar sama sekali."

"Maaf."

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang