What If [Series]

[side story] Harta, Tahta, Tuan Muda Kaya Raya

Maaf judulnya agak jamet 😁🙏🏻

Siapa kangen bocil ace gang 😎

Ps : ceritanya di sini ace gang udah SMP ya

Happy Reading~

"Jeno-ya, kamu mau kemana? Kok rapi banget?"

Itu ibunya, Na Jeha. Wanita cantik yang sudah memiliki tiga anak itu tampak kembali dari halaman belakang dengan roknya yang setengah basah. Di gendongan Jeha ada Jeni kecil, dan Juno tampak bergelantungan di pinggangnya. Sepertinya mereka habis main air di kolam belakang.

"Bunda, maaf aku tidak bisa makan siang bersama bunda hari ini," ujar Na Jeno, menghampiri ibunya.

"Loh?"

"Ayah menyuruhku ke Phsynch pusat untuk memimpin rapat."

"Sekarang banget?" Tangan kanan Jeha yang bebas tampak membenarkan kerah kemeja Na Jeno dan rambutnya.

"Iya, ayah meneleponku satu jam yang lalu, aku akan berangkat sekarang."

"Sendiri?"

"Iya."

"Kamu yakin?"

Menyadari ekspresi ibunya yang tampak khawatir, Na Jeno tersenyum tipis. Tipis sekali.

"Ini bukan pertama kalinya aku pergi ke Dubai sendirian, jangan khawatir, aku akan langsung pulang setelah selesai."

Na Jeha tampak mempertimbangkan, meski benar dia tidak akan bisa membatalkan kepergian putra sulungnya.

"Duh, ayah kamu itu selalu aja gitu, nyusahin deh." Na Jeha mengeluh.

Oh... coba saja jika Na Jeno yang mengatai ayahnya seperti ibunya barusan, pasti dia sudah dihajar.

"Maaf karena harus meninggalkan bunda bersama Jeni dan Juno sendirian," Jeno berujar, sembari mengusak rambut Jeni kecil yang sangat lembut.

"Ah nggak apa-apa, kamu hati-hati loh ya, kamu belum makan siang, sampe sana langsung makan ya?"

Jeno tersenyum tipis, mengangguk. Ah, ibunya yang selalu khawatir akan hal-hal kecil yang sederhana selalu berhasil membuat hatinya meleleh.

"Aku akan pergi sekarang," ujarnya, kemudian mendekat untuk mencium kening Sang ibu, "hubungi aku jika sesuatu terjadi."

"Iyaa pasti."