[side story] Between Us

63.5K 7.4K 23.8K
                                    

"Aku peduli padamu, tapi ku mohon jangan ambil orang yang ku cintai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku peduli padamu, tapi ku mohon jangan ambil orang yang ku cintai."
—Lee Jeno


Happy Reading


Seoul, 2013

Anak laki-laki itu. Lee Jeno. Dia baru saja pulang sekolah— tidak, dia baru saja pulang dari latihan basket. Tubuhnya masih lembab karena keringat. Jeno menutup pintu rumah utamanya, sampai sayup-sayup teriakan dari arah belakang menarik perhatian.

Karena penasaran, Lee Jeno melangkah menuju dapur. Sepertinya itu ibunya. Ayahnya belum pulang dari kantor, mobilnya masih tidak ada.

Begitu sampai di dapur, Jeno melebarkan matanya karena benar yang berteriak adalah ibunya. Sedang meneriaki—

Na Jaemin.

"Ini bukan makan malem kamu tau! Ini punya Jeno! Siapa yang nyuruh kamu ambil?!"

Jeno bisa melihat, seorang anak laki-laki seusianya dengan rambut hitam legam, sepasang mata bulat, kulit seputih susu. Tampak menundukkan kepala dengan ketakutan, lalu hanya bisa membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf.

Lee Jeno diam saja sampai anak laki-laki itu kembali menegakkan punggung dan berniat pergi ke lantai dua. Saat Jaemin memutar tubuhnya, pandangan mereka berdua bertemu.

Dan Jeno sama sekali tak membuka mulutnya. Dia hanya mengabaikan Na Jaemin dan melewati tubuh anak laki-laki itu. Kemudian, Na Jaemin segera naik ke kamarnya.

"Mama," Jeno memanggil.

"Kamu kenapa baru pulang Jen?" Wanita itu adalah ibunya, terdengar begitu khawatir. "Apa kamu ke rumah Om Yunho dulu?"

Mendengarnya Jeno hanya tertawa kecil, "nggak ma, hari ini emang latihan basketnya lumayan lama, jadi agak telat."

Tante Tiffany mendengus, "kamu tuh, mana nggak bisa ditelepon lagi!"

"Hapeku mati ma, maaf," anak laki-laki itu tersenyum dengan kalem.

"Yaudah deh kalo gitu, tadi kirain kamu ke Om Yunho lagi, baru aja mau mama telepon Tante Taeyeon."

"Hahaha, nemuin Jeha maksud mama?" Jeno tergelak.

"Iya, kamu kan sekarang jadi suka ke sana. Jangan-jangan kamu udah pacaran sama Jeha, ya?" Terka mamanya.

Jeno menggeleng, masih dengan senyum manisnya. "Enggak ma, nanti dulu aja. Masih SMP."

Kemudian, Tante Tiffany entah mengapa ikut tertawa kecil, "tapi kalian sama-sama suka kan?"

"Iya gitu deh pokoknya," Jeno hanya tersenyum, sembari mengambil air dingin dari dalam kulkas, "Jeha manis banget, dia lucu, aku suka dia. Suka banget."

"Mama juga suka dia," wanita itu mengambil duduk di meja makan, menopang dagunya, "dulu papa kamu sering gendong Jeha waktu kecil, kamu lupa?"

Jeno meneguk air dinginnya sebanyak tiga kali, membiarkan sensasi dingin itu menuruni kerongkongannya menuju lambung. "Em, aku inget kok, kayaknya Jeha aja yang lupa."

What If [Series]Where stories live. Discover now