[side story] Jeno x Jeha

110K 11.8K 4.5K
                                    

"Teruntuk ibu, wanita yang paling tangguh di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teruntuk ibu, wanita yang paling tangguh di dunia."


Song recommendation
Yiruma - Passing By


Happy Reading


Gadis yang baru saja keluar dari gerbang sekolah itu terlihat berjalan dengan gontai. Dia sendirian, dengan wajah lesu, atau mungkin lebih tepatnya sedih. Apalagi dilihatnya langit tampak mendung, suasana hatinya makin suram. 

Jangan hujan lagi. Itu harapan yang terucap dalam benaknya ketika baru saja mendongakkan kepala. Karena sungguh timing-nya tidak benar-benar tepat jika hujan harus turun sebentar lagi. 

Ayahnya belum datang menjemput, dan dia tidak mau ayahnya kehujanan di tengah jalan–

"Jeha!" 

Saat ada seseorang yang menyerukan namanya dari kejauhan, dia memalingkan pandangan, lantas wajahnya yang sejak tadi datar, kini menjadi sedikit sumringah. Senyumnya mengembang tipis, lalu ia lambaikan tangannya pada seorang pria yang terlihat duduk di atas sepedanya. 

Lee Jeha berlari kecil, menghampiri sosok Sang ayah yang ia tunggu kedatangannya. 

"Papa nggak kehujanan?" Tanyanya. 

Ayahnya itu, tersenyum menggeleng, membuat matanya pun ikut tersenyum. "Tadi sempet gerimis, tapi bentar aja kok." 

"Ohh gitu." 

Diam kemudian keduanya selama beberapa saat. Jeha memilih untuk tak bicara lagi, memerhatikan ayahnya yang terlihat segar dan ceria seperti biasanya, duduk di atas sepeda yang dia dengar adalah milik pamannya yang sudah meninggal. Di keranjang sepeda itu, Lee Jeha melihat ada sebuket bunga lily berwarna ungu yang dibungkus plastik. 

"Pa, sekarang–"'

"Iya, hari ibu," sahut papanya cepat ketika dia memulai pembicaraan. 

Lalu, anak itu langsung bungkam. Kehampaan dalam matanya semakin terasa, dan Sang ayah yang melihat itu hanya tersenyum menghela, lalu mengulurkan tangan untuk mengusap rambut belakang putrinya. 

"Ayo kita datangi mama, papa juga kangen," ujarnya lembut, "jangan sedih, kamu tetep bisa rayain hari ibu kaya temen-temen kamu kok." 

Sebenarnya Lee Jeha sudah ingin menangis, namun karena tidak ingin membuat ayahnya khawatir, dia mencoba menahan air matanya supaya tak benar-benar jatuh.

Jadi itu adalah penyebab utama kenapa dirinya terlihat sesedih ini. Semenjak semua teman-temannya tampak bahagia membicarakan tentang hari ibu, dia hanya bisa berdiam diri mendengarkan bagaimana serunya rencana mereka untuk memberikan kejutan pada Sang ibu masing-masing. 

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang