3. Jeno x Jeha

150K 13.9K 14.9K
                                    

"Kapan terakhir kali kau tertawa bersama orang yang kau cintai?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan terakhir kali kau tertawa bersama orang yang kau cintai?"


Happy Reading


"Ihh mama udah dong!"

"Kamu ih bisa diem ga sih?! Berantakan lagi nih rambut kamu!"

"Ma aku bukan anak-anak!"

Wanita cantik itu mendecak ketika mendengar bantahan dari putri semata wayangnya, Dia kembali menarik bahu Sang anak yang sejak tadi bergerak gelisah, ingin pergi dari jangkauan tangannya. Seorang gadis cantik berwajah sepertinya yang menggunakan seragam SMA.

"Justru itu, harusnya kamu bisa ngerawat diri, masa nggak pernah sisiran? Anak cewek harus anggun ya, jangan petakilan, kamu nurun kebiasaan dari siapa sih? Papa kamu tuh kalem, mama juga anggun," Wanita itu, Jung Jeha, mengomel ketika melihat anak gadisnya mendengus sebal, lantas memilih untuk pasrah.

Ngomong-ngomong ini bukan pertama kalinya ibu dan anak itu berdebat karena masalah seperti ini. Salahkan Lee Jeha yang tak terlalu memedulikan penampilannya, ditambah insting seorang ibu yang gemas ingin mengutak-atik anak perempuannya supaya terlihat lebih anggun.

Mereka berdua pasangan yang klop.

Maksudnya, klop dalam membuat seisi rumah serasa tengah Perang Dunia Kedua.

Bagaimana perasaan Sang kepala keluarga? Tuan Lee Jeno?

Jangan ditanya, pria itu tak jarang kehilangan fokusnya untuk bekerja. Terkadang dia juga harus mengalah untuk mengerjakan pekerjaan kantor di café luar sambil sekadar ngopi. Tidak, dia tidak pernah memarahi istri dan anaknya karena berisik, dia justru hanya tertawa kecil. Baginya, mereka lucu, dan itu adalah kebahgiaan tersendiri untuk Lee Jeno.

Tapi tak jarang dia cukup kewalahan dengan istri dan anaknya yang sepertinya love-hate itu.

Seperti saat ini.

"Hei, Lee Jeha kapan berangkat sekolah? Itu Yangyang udah nunggu lho di depan," Sang kepala keluarga muncul dari balik pintu, kepalanya menyembul ke dalam, lalu sepasang netranya mendapati Sang istri yang sedang menguncir rambut anak perempuannya tanpa berhenti mengomel.

"Tuh kan Yangyang udah dateng! Coba kamu diem daritadi!"

Lee Jeha mendengus sekali lagi, "ya abisnya mama–"

"Mama lagi, mama mulu, mama teruusss yang disalahin," potong Jung Jeha cepat, "liat tuh, kan kalo gini kamu jadi lebih rapi, lebih cantik. Biasain pake bedak biar gak kusem tuh muka, pake lipbalm biar gak kering bibirnya, kunciran yang rapi, rambut kamu panjang, biar gak kaya preman. Kebanyakan main sama Guanlin sih, jadi ketularan bar-bar kan," wanita itu merapikan bedak dan barang-barang putrinya di depan meja rias, sambil masih mengomel.

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang