6. Wind Flower

657 65 30
                                    

Wind Flower

Andai kita sama-sama bunga yang indah, kita tidak akan jadi seperti ini.

-

-

-

Hai, kembali lagi dengan cerita kesayangan kita.

Di sini, aku menulis setelah hiatus selama kurang lebih satu bulan. Jadi, bisa dibilang ini cerita pertama setelah lamaaa nggak nulis.

Semoga terhibur dan semoga suka, ya!

@WIND FLOWER@

"Seul, baju ini kenapa robek begini?" Gadis dengan kursi roda itu lalu mendekatkan pakaan itu ke hidungnya. "Bau alkoholnya juga menyengat. Kenapa bajunya bisa sampai begini?" Kang Seulgi, gadis bermata sipit itu lantas cepat-cepat mengambil setelan kerjanya itu lalu menyematkan rambutnya ke belakang telinga. "Tidak, bukan apa-apa. Baju ini kena cipratan alkohol saat aku dan temanku minum, Eonnie."

Kang Joohyun, gadis yang lumpuh akibat kecelakaan di masa lalu itu lantas menghela napas panjang. "Cuci sendiri nanti." Seulgi cepat-cepat mengangguk memasang senyuman manis sampai Joohyun pergi dari sana dengan tangan yang menggerakkan rodanya. Meninggalkan Seulgi yang sekarang sudah menghembuskan napas panjang sambil menatap setelan kerjanya yang terlihat berantakan.

Beberapa bagian terlihat disobek secara paksa, ditambah lagi dengan noda merah di roknya. Seulgi memang sudah berbohong, dia bahkan merasa tidak akan pernah bisa minum dengan teman-teman kantornya karena kesibukkanya di kantor. Kalian pasti sudah bisa mengira kenapa dan bagaimana Seulg mendapatkan semua itu.

Ya, Seulgi adalah korban pemerkosaan oleh dua pria sekaligus. Kejadian tragis itu terjadi saat dia pulang kerja di malam hari. Saat itu, Seulgi pulang larut karena memang sedang lembur. Lalu dua orang itu muncul lalu membuatnya pingsan. Saat Seulgi sadar, dia sudah berada di sebuah kamar hotel berbau alkohol yang menyengat. Dua pria itu muncul lagi dan melecehkannya dengan paksa. Membuatnya kesakitan bahkan pingsan saat itu saking sakitnya.

Seulgi sadar, dan hari sudah berganti. Matahari sudah naik dan melakukan tugasnya. Sementara Seulgi merasa hancur sehancur-hancurnya pagi itu. Seulgi langsung pergi ke kamar mandi, membasuh dirinya yang kotor. Seulgi keluar dari hotel itu dengan sebuah jaket super besar yang ditinggalkan salah satu pria itu. Dia menggunakan jaket itu untuk menutupi dirinya yang kecil.

Entah apa yang diperbuatnya di masa lalu, Seulgi juga tidak mengerti. Namun, dibalik semua kejadian pahit yang menimpanya, hal itu juga yang membuatnya bertemu dengan seseseorang yang baik bak malaikat. Pria yang secara tidak sengaja ditabraknya saat pulang dari hotel dan membuat bahan makanan yang dibeli pria itu berserakan di trotoar.

Saat itu, Seulgi sudah yakin kalau pria itu akan marah dan memakinya. Namun, hal itu tidak terjadi. Pria itu malah mengantarnya pulang dan menanyakan keadaannya yang memang terlihat buruk. Membuatnya tertegun saat itu juga.

"Seulgi-ya, ada Jimin!" Pria itu bernama Jimin, seorang pria yang seolah menjadi malaikat penyembuh yang dikirim Tuhan untuknya. "Iya, sebentar!" Gadis itu cepat-cepat memasukkan setelan kerjanya ke dalam keranjang lalu mengusap matanya yang sempat berair. Kakinya lantas membawanya masuk ke dalam kamar untuk sekedar bercermin, melihat penampakan dirinya sendiri.

Setelah yakin dengan penampilannya, Seulgi lantas keluar dari kamarnya dan melangkahkan kaki menuju ruang tamu. Senyuman manis tercipta di bibirnya sepersekian detik setelah melihat presensi Jimin yang tengah duduk di ruang tamu apartemennya. "Jimin-ah?" Pria yang duduk di sana menoleh dan berdiri. Senyuman manis terpatri di bibir tebal pria itu saat Seulgi berjalan mendekatinya. "Kau mau minum apa?"

A RELATIONSHIP || SEULMIN ONESHOOT FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang