4. Egotistic

805 67 10
                                    

Hai, aku update lagi. Jadi, untuk kali ini aku berterimakasih sama lagunya Mamamoo dengan judul yang sama karena udah bikin otakku berkreasi lagi.

Dan semoga kalian semua suka sama cerita ini dan jangan lupa tekan bintang di pojok kanan, ya.

Aku bener-bener seneng pas liat pembaca cerita ini yang lumayan di umurnya yang masih bener-bener kecil. Aku bersyukur kalian suka sama ceritaku, terus ada yang komen-komen juga. Seneng banget, gak bohong.

Dan seperti biasa, ini cuman cerita fiksi. Gak ada sangkutpautnya sama Seulmin di dunia nyata.

Thanks

-

-

-

Dia selalu memikirkan dirinya sendiri dan membuatku kesal. Dan aku semakin kesal saat tahu kalau aku tidak bisa lepas dari pria sialan itu.

@EGOTISTIC@

"Bagaimana menurutmu, Seul?" Aku menoleh, menatap pria yang tengah menunjukkan baju yang baru saja dibelinya kemudian mengangguk beberapa kali. "Cocok-cocok saja, kau selalu cocok memakai apa pun." Ucapanku membuatnya tersenyum senang. Dia lalu mencari pakaian lain lagi dan meninggalkanku di lorong berisi pakaian wanita ini. Aku juga harus segera memilih pakaian yang pas untukku dan menunjukkan padanya. Aku harus cepat atau aku akan ditinggal nanti.

Setelah lama memilih pakaian di sini, akhirnya aku memilih pakaian dengan warna putih. Dress ini terlihat indah dengan sedikit renda di bagian dada, lalu belahan yang cukup tinggi di bagian paha. Sambil tersenyum karena menemukan pakaian yang kusukai, aku langsung pergi mencari ruang ganti. Mengganti pakaian dengan pakaian pilihanku untuk kemudian kutunjukkan padanya, pacarku.

"Jim, bagaimana?" Pria yang kumaksud lantas menoleh padaku. Tatapan menilai mulai terlihat di matanya yang indah itu. Dia lalu mendekat padaku dan menghela napas, terlihat kesal entah kenapa. "Aku tidak suka kalau kau pakai pakaian seperti itu. Seleramu rendah sekali, Seul." Aku diam di sana, sementara wanita-wanita pegawai di toko baju ini mulai menatapku sambil tertawa kecil. Membuatku malu lalu dengan berat hati menganggukkan kepala. "Oke, aku akan ganti."

Ya, dia memang seperti itu. Tidak memandang tempat, jika aku salah atau melakukan hal yang seharusnya tidak kulakukan, maka dia akan mengatakannya dengan jujur. Hal yang sudah pasti membuatku malu dan kesal dalam satu waktu. Namanya Park Jimin, pria dengan perusahaan yang sudah sukses itu adalah pacarku. Kami sudah menjalin hubungan sejak satu tahun yang lalu. Dan hari ini adalah hari jadi hubungan kami, makanya kami menghabiskan waktu bersama.

Mood-ku sudah buruk untuk meneruskan kegiatanku. Jadi, hal yang kulakukan hanya duduk dam di dekat Jimin yang masih memilih baju untuk dirinya sendiri. Di sebelahnya ada dua pegawai wanita yang tengah menjelaskan pakaian-pakaian itu. Tentang bahan yang digunakan, disusul dengan penjelasan kualitasnya.

Okelah, aku tidak apa-apa. Tapi haruskah mereka sedekat itu dengan pacarku? Bahkan salah satu dari mereka terlalu dekat dengan Jimin. Dia terlihat sedang berusaha menggoda Jimin dengan berusaha menempelkan dadanya yang besar itu ke lengan dan dada pacarku. Aku menatapnya tajam, berusaha memperlihatkan kemarahanku lewat tatapanku ini. Wanita itu juga sudah melihatku, tapi dia seakan masa bodoh dan terus menggoda Jimin.

Jimin juga sama saja, dia seakan menikmati pemandangan yang ada di depannya. Dia bahkan tersenyum manis pada pegawai itu sembari sesekali tertawa dan memuji penjelasan wanita itu. Mereka berdua tampak sangat akrab kendati baru pertama kali bertemu.

A RELATIONSHIP || SEULMIN ONESHOOT FFWhere stories live. Discover now