10. Classmate

754 62 21
                                    

Pemberitahuan: ini cerita terpanjang di antara yang lain. Jadi, baca di waktu luang biar nge-feel ya semuaa.

++++

Ini kisah SMA-ku yang penuh drama dan pelajaran bagiku. Di usia yang semakin dewasa, aku pasti akan dihadapkan oleh banyak pilihan yang bahkan tidak bisa kupilih.

Antara teman dan cinta contohnya?

-

-

-

Hai semua!

Sebelumnya, aku mau minta maaf karena mungkin sudah buat kalian kecewa dengan ceritaku yang banyak sad ending daripada happy ending. Aku minta maaf dan bakal berusaha buat happy ending yang banyak biar kalian gak kecewa lagi sama aku.

Tapi aku juga bakal selingin sad ending, tapi bakal dominan happy ending daripada sad ending. Aku udah berusaha, jadi aku berharap kalian suka sama cerita yang ada di sini. Aku juga minta maaf sama jawabanku di cerita Idol yang mungkin menyinggung kalian, mungkin, ya.

Karena aku baru sadar kalau di sana aku bener-bener keliatan judes banget. Aku minta maaf sekali lagi karena akupun gak sadar kalau aku ngetik kayak gitu.

Jadi, selamat membaca!

@Classmate@

Hari ini adalah hari pertamaku datang ke sekolah baru. Setelah persaingan yang cukup ketat saat pendaftaran, akhirnya aku berhasil lolos dan berakhir di sini. Aku juga sudah mengikuti tes yang akan menentukan kelasku. Kudengar, kelas pertama adalah kelas yang berisi anak-anak pandai, dan aku masuk ke dalam kelas itu. Padahal aku juga tidak merasa begitu pintar dan layak masuk ke sana. Apalagi melihat mereka-mereka yang ternyata datang dari sekolah favorit. Berbeda denganku yang datang dari sekolah biasa saja, bahkan sekolah lamaku tergolong baru.

"Seulgi-ya, kau duduk di sini?" Aku menoleh, menatap gadis yang sekarang sudah duduk di sebelahku dan menatapku senang. Dia Sooyoung, teman sekolah dasar yang bisa dikatakan sebagai teman dekatku waktu itu. Aku juga terkejut saat melihatnya masuk ke dalam kelas yang sama denganku. "Wah, kau juga di sini?" Sooyoung mengangguk lalu melepas tas ranselnya. "Aku boleh duduk di sini, kan?"

Aku mengangguk dan dia mulai menceritakan banyak hal. Dia menceritakan hal-hal yang dialaminya saam SMP, saat di mana kami tidak berada di dalam satu sekolah yang sama. Aku juga menceritakan pengalaman SMP ku yang bisa dikatakan tidak begitu menyenangkan. Aku juga tidak mengerti apa alasannya, yang jelas aku tidak memiliki banyak teman saat itu.

"Aku senang bisa bertemu denganmu di sini." Aku tersenyum lalu menghadap ke depan. Sementara di depan sana, seorang guru sudah masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan diri. Beliau juga mengatakan peraturan yang harus ditaati di dalam kelas dan sebagainya.

"Saya absen dulu, ya?" Aku dan beberapa murid yang ada di dalam kelas mengangguk. Sambil menunggu namaku dipanggil, aku mengedarkan pandang sambil tersenyum. Melihat anak-anak yang berada di dalam kelas sembari berharap bahwa mereka mau berteman denganku. Aku tidak mau tidak punya teman lagi seperti dulu.

Di antara banyak anak, mataku tertuju pada seorang laki-laki yang duduk di bangku paling belakang di dekat jendela. Berbeda dengan murid laki-laki lainnya, dia tampak pintar dengan baju yang sangat rapi. Bahkan dia juga tersenyum tipis saat mendengar guru yang mengabsen nama kami. Entah apa yang ada di dalam kepalanya, aku juga tidak tahu.

A RELATIONSHIP || SEULMIN ONESHOOT FFWhere stories live. Discover now