15. Just One Day

642 57 13
                                    

Walau besok adalah hari kematianku, aku hanya mau menghabiskan hari ini denganmu.

-

-

-

Hai, semua!

Kali ini aku ngetik cerita karena habis denger+baca lagu lawasnya Bangtan yang menurutku bucinnya Subhanallah. Aku denger Just One Day, Hold Me Tight, Love Maze, Outro; Propose, terus sama lagunya Gfriend yang judulnya Rough.

Semoga suka, dan selamat membaca, semua!

@Just One Day@

Jimin

Aku menyukainya, gadis yang baru pindah ke sekolahku beberapa hari yang lalu. Di hari pertama, aku biasa saja dan merasa tidak tertarik dengan gadis itu sama sekali. Tapi semuanya berubah saat dia mengajakku bicara. Dia meminta tolong untuk mengambil penanya yang terjatuh di bawah kursiku. Dia menerima penanya dengan tangan kanan dan tersenyum padaku. Dan di sana, aku seakan terbius begitu saja.

Namanya Kang Seulgi. Yang aku tahu, dia merupakan seorang gadis yatim piatu yang punya seorang kakak laki-laki. Orangtuanya meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat yang menggemparkan Korea saat itu. Aku tahu hal itu karena aku tidak sengaja mendengarnya bercerita pada seorang guru yang bertanya tentang orangtuanya. Saat itu, aku merasa bahwa aku harus melindunginya.

Bodoh memang. Kalau dipikir juga, kenapa aku harus melindungi gadis yang bahkan baru kukenal beberapa hari ini?

"Jim, aku duluan, ya?" Aku menoleh, menatap temanku yang sudah melambaikan tangan dan keluar dari kelas. Harusnya aku ikut bersamanya dan mengikuti pertandingan sepak bola antar sekolah. Ini bukan pertandingan yang serius, tapi pasti akan berhasil membuatku melupakan semua pelajaran-pelajaran ini. Tapi di sisi lain, aku punya les yang harus kulakukan setelah pulang dari sini. Jadi aku tidak bisa mengikuti pertandingan itu.

Setelah memasukkan semua barangku ke dalam tas, aku menghela napas panjang. Entah bagaimana, tatapanku jatuh pada bangku gadis yang kusukai itu. Dia sudah pergi sejak tadi, dan dia juga sempat tersenyum padaku saat hendak berdiri dari bangkunya. Manis sekali, aku tidak berbohong.

Oh, iya, namaku Park Jimin. Berbeda dengan Seulgi yang yatim piatu, aku masih punya orangtua yang lengkap. Aku menyayangi mereka, hanya saja mereka terlalu menekanku. Mereka selalu berharap bahwa aku menjadi sosok sempurna di sekolah. Aku tidak akan banyak protes karena sadar bahwa itu memang untuk kebaikanku, tapi kadang-kadang aku juga merasa jenuh dengan semua pelajaran itu.

Sekitar dua menit aku berjalan keluar sekolah, sekarang aku sudah berada di trotoar. Dengan dua tangan yang masuk ke dalam saku celana depan, aku melangkah menuju halte bus untuk menunggu bus yang akan mengantarku ke tempat les. Tapi baru beberapa langkah aku berjalan, tatapanku bertemu dengan presensi seorang gadis yang berdiri tak jauh dariku.

Dia Seulgi, sedang melihat ke kanan kiri dan meremat tali tas punggungnya. Sebentar lagi dia pasti akan menyeberang. Dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melihatnya. Akhirnya aku menjeda kegiatanku dan berdiri diam di tempatku sambil melihatnya.

Bahkan dari belakang, Seulgi terlihat cantik.

Ah, kenapa aku bicara seperti orang gila begini?

Di antara kebisingan kendaraan yang berlalu lalang, ada kebisingan lain yang membuatku menoleh. Itu adalah geng mobil dari sekolah lain. Yang kutahu, geng yang memiliki Ahn Junghoon sebagai ketuanya itu adalah musuh dari gengnya Namjoon. Dia adalah ketua dari salah satu perkumpulan di sekolahku. Mereka pernah bentrok beberapa kali dan dihukum, bahkan katanya juga pernah masuk penjara selama beberapa hari.

A RELATIONSHIP || SEULMIN ONESHOOT FFWhere stories live. Discover now