[E] 3.3 : AWEARY

170 32 9
                                    

Mau nanya, apa lebih baik aku selesaikan semua revisinya malam ini atau besok? Tinggal 2 bab lagi sih

Komen di sini yaaa

━━━━━━━━━━━━━━━━

Tungkai itu terus berlari di pinggir jalan. Tidak ada taksi yang lewat, membuat Sheryl terpaksa lari ke rumah sakit. Dia ingin mengetahui bagaimana kondisi Demian dan Lucy, apakah mereka terselamatkan atau tidak.

'Aku sungguh kecewa! Kita akhiri saja semuanya!'

'Aku membencimu. Aku sangat membencimu, Sheryl Kang!'

Ucapan itu selalu terngiang dalam pikiran Sheryl. Setiap mengingatnya, hati Sheryl selalu terasa sakit. Hubungannya kandas dengan jangka waktu yang terbilang singkat, ditambah dengan sebuah pernyataan yang dia dengar saat Jimmy menelpon seseorang tadi. Dia berkata ....

'Rosé, aku terima perjodohan itu. Sekarang datanglah ke Rumah Sakit Happiness.'

Jimmy menerimanya, padahal dia sendiri yang bilang ke Sheryl bahwa dia tidak akan pernah menerima 'perjodohan bodoh' itu. Namun, sekarang apa? Yang dia katakan hanya omong kosong.

Tepat pukul tiga dini hari, Sheryl sampai di rumah sakit lalu berjalan menuju lobi bertanya kepada petugas tentang letak ruang operasi. Setelah mengetahui di mana tempatnya, Sheryl kembali melangkahkan kaki dengan cepat. Dia berdoa semoga Demian dan Lucy baik-baik saja.

Langkahnya terhenti saat menemukan ruangan tersebut, dan melihat ada beberapa orang yang menunggu di depannya. Di sana ada Justin, Jack, Rosé, dan ....

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jimmy dingin.

"A-Aku ingin melihat kondisi mama dan papa."

"Cih! Mereka bukan orang tuamu!"

"Jim ...."

"Sudahlah! Pergi sana! Jangan pernah menampakkan diri di depanku! Aku tidak mau melihatmu lagi!"

"Jim, kau harus tahu ini. Bukan aku yang menembak mama dan papa, tapi para peram—"

"SUDAH KUBILANG MEREKA BUKAN ORANG TUAMU! APA KAU TULI, HAH?!"

Sheryl menangis tertunduk.

Justin dan Jack yang melihatnya pun prihatin. Perempuan itu tampak sangat berantakan, bahkan dia datang kemari tanpa menggunakan alas kaki. Jika yang di luarnya saja berantakan, bagaimana yang di dalam? Pasti lebih berantakan karena ucapan Jimmy yang amat menusuk.

Manik Sheryl memandang perempuan yang berada di samping Jimmy, tangannya digenggam oleh pria itu. Hati Sheryl hancur sehancur-hancurnya melihat hal itu.

Dengan kasar, Sheryl mengusap air matanya. "Jika ini memang keinginanmu, baiklah ... aku menerimanya. Aku memang tidak pantas dimiliki, aku ini sebuah parasit yang hanya merugikan orang lain."

"CK! PERGILAH! AKU JIJIK MENDENGAR UCAPANMU!"

Sheryl tersenyum tipis, dia memejamkan mata sejenak.

"Baiklah, aku akan pergi. Semoga kau bahagia dengan pilihanmu. Titip salam untuk mama dan papa, aku akan merindukan mereka. A—"

"PERGI!"

Sheryl keukeuh meneruskan apa yang ingin dia katakan. "Aku mencintaimu, Jeremy Park. Jaga diri baik-baik, ya. Selamat tinggal."

🅔🅟🅘🅟🅗🅨🅣🅔

Gumpalan hitam mendominasi di langit, tampaknya hujan akan turun dengan derasnya. Namun, hal itu tidak dihiraukan oleh Sheryl.

[1] EPIPHYTE ✔Where stories live. Discover now