[E] 3.1 : NEOPHYTE

149 32 11
                                    

Aroma harum menyeruak sampai ke meja makan, Sheryl baru saja selesai masak. Dia membuat porsi yang cukup banyak.

"Mau kubantu?" tawar Jimmy tersenyum manis.

"Boleh!"

Pria itu pun membawakan hasil masakan Sheryl ke meja makan, di sana papa dan mamanya sudah menunggu.

"Kau duduk saja, biar aku yang membawakan makanannya ke sini," ucap Jimmy menarik kursi untuk pujaan hati.

Dengan tidak suka, Lucy menyaksikan interaksi mereka. Namun, sepersekian detik senyuman miring tercipta pada wajahnya, dia menyiapkan sebuah rencana yang akan membuat Jimmy dan Sheryl ... berpisah.

Setelah selesai membawa semua makanan, Jimmy pun bergabung dengan keluarganya di meja makan. Of course dia duduk di samping Sheryl.

Makan malam berlangsung dengan tenang, hingga akhirnya Lucy angkat bicara. Dia pikir, inilah saat yang tepat ... untuk menjalankan rencananya.

"Tadi pagi Mama pergi ke rumah nenek. Dia bercerita ke Mama kalau dia kenal dengan seorang perempuan seumuran denganmu, Jim."

"Lalu?" tanya Jimmy sedikit tidak tertarik dengan topik pembicaraan kali ini.

Lucy melirik sekilas ke arah Sheryl, lalu melanjutkan ceritanya.

"Tak lama kemudian, perempuan yang dikatakan nenek datang. Dia sangat cantik dan baik, murah senyum lagi. Mama mulai dekat dengan dia, namanya Rosé."

Entah kenapa perasaan Sheryl jadi tidak enak saat Lucy bercerita tentang perempuan bernama Rosé itu.

"Sebelum Mama pulang, Mama bicara sebentar sama nenek. Kami memutuskan untuk menjodohkan kau dengan Rosé, Jim. Kalian sangat cocok!"

Deg!

Sheryl menatap kosong piringnya. Apa lagi ini?

"Ma! Aku tidak mau dijodohkan! Aku sudah punya Sheryl!" seru Jimmy sambil menggenggam tangan perempuan di sampingnya.

"Jimmy! Ingat, dia itu saudaramu!"

"Hanya saudara angkat, Ma! Kami tidak sedarah, jadi tidak apa! Bahkan papa merestui kami," ucap Jimmy membela diri, "benar 'kan, Pa?"

Demian tertunduk. "Apa yang dikatakan mamamu itu benar, Jim. Kalian saudara, tidak seharusnya kalian berhubungan seperti ini walaupun saudara angkat. Apa kata keluarga kita nanti?"

Jimmy menggeleng tidak percaya. Kalau pada akhirnya Demian berpihak pada Lucy, lalu kenapa dia merestui mereka berdua semalam dan memberi harapan palsu?

Pria paruh baya itu menghela napas pasrah, dia terpaksa melakukan ini. Istrinya meminta dia untuk menyetujui perjodohan ini, agar Jimmy dan Sheryl berpisah. Wanita itu tidak suka melihat keturunan keluarga Kang bahagia.

Tok! Tok! Tok!

"Sepertinya dia datang," ucap Lucy tampak sangat senang, dia berjalan menuju pintu untuk menyambut tamu.

Tak lama kemudian, Lucy kembali dengan seorang perempuan yang Sheryl yakini adalah Rosé. Perempuan itu sangatlah cantik, hingga membuat Sheryl tidak percaya diri.

"Selamat malam, sepertinya aku mengganggu makan malam kalian," sapa Rosé.

Lucy mempersilakan perempuan itu duduk, tepat di sebelah Jimmy.

Atmosfer di ruangan ini terasa berbeda bagi Sheryl, dia merasa tidak nyaman di sini dan ingin segera pergi.

Seakan melupakan perdebatan tadi, Lucy mengajak Rosé berbincang. Kentara sekali wajahnya tampak bahagia, dia juga melirik Sheryl dengan senyum penuh kemenangan.

[1] EPIPHYTE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang