[E] 2.2 : IT HAPPENS AGAIN

200 39 21
                                    

Selamat pagi, ma lovely readers🙃💛
Semoga kalian suka bab ini yaa-!!

Selamat membaca✨

━━━━━━━━━━━━━━━

Click!

Sheryl melepas seatbelt lalu bersiap untuk keluar dari mobil. "Terima kasih sudah mengantarkan aku," ucapnya.

Jimmy mengangguk.

"Sampai jumpa!"

"Eh, tunggu!" cegah Jimmy memegang pergelangan tangan perempuan itu.

"Ada apa?"

"Nanti kalau sudah pulang, hubungi aku. Mulai sekarang aku yang akan mengantar atau pun menjemputmu."

Sheryl tersenyum simpul, lalu mengangguk. "Baiklah."

Jimmy melepas tangannya dari pergelangan tangan Sheryl, kemudian berkata, "kau boleh pergi sekarang. Yang rajin belajarnya."

"Terima kasih!"

Sheryl pun keluar dan langsung berjalan menuju kelasnya, sedang Jimmy menancap gas menuju kantor.

Tanpa mereka sadari, ada sosok yang mengawasi mereka dari jauh. Orang itu menatap sinis ke arah Sheryl.

"Cih ... bisa-bisanya perempuan itu dekat dengan milikku. Tidak akan kubiarkan!" desis orang itu melangkah ke suatu tempat.

🅔🅟🅘🅟🅗🅨🅣🅔

"Kalian kenal sama orang ini?" tanya seorang perempuan berpenampilan modis sambil menunjukkan sebuah foto.

Dua perempuan lainnya menyipitkan mata, mencoba melihat dengan jelas foto yang ditunjukan pada mereka.

"Tidak, tapi sepertinya aku pernah lihat orang itu," ucap Lea.

"Oh dia. Aku hanya tahu namanya saja, memangnya kenapa, Jen?" tanya Bomi.

Lea pun menatap Bomi, seraya bertanya, "kau tahu namanya? Siapa namanya?"

"Sheryl. Anak Fakultas Seni dan Sastra."

Senyum miring terbentuk pada bibir perempuan bernama Jenni. Sebuah rencana sudah tersusun rapi dalam otaknya.

"Cih. Namanya jelek dan norak," ejek Jenni mengunyah permen karet.

"Kau terlihat tidak suka dengannya, ada masalah apa?" tanya Bomi penasaran.

Jenni pun teringat dengan apa yang dia lihat dua jam yang lalu. Dia melihat Sheryl diantar oleh Jimmy, dan ini bukan yang pertama kali dia melihat mereka dekat. Dia juga pernah melihat saat Jimmy menjemput Sheryl di bawah pohon, saat itu Sheryl sedang berbincang dengan Joy dan Sebastian.

"Iya, dia merebut priaku."

🅔🅟🅘🅟🅗🅨🅣🅔

Dua mata kuliah sudah Sheryl lewati, sekarang waktunya dia istirahat. Sheryl memilih untuk ke toilet dulu, setelah itu dia pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas.

Baru sampai di depan pintu toilet, seseorang membekap dan menarik paksa Sheryl menuju suatu tempat. Sheryl memberontak, tapi dia kalah kuat dengan orang yang menariknya.

Tunggu sebentar, orang yang menariknya tidak sendirian. Ada satu orang lagi dengan sebuah kain yang berada di tangannya. Orang itu menempelkan kain itu ke hidung Sheryl, membuat Sheryl sulit bernafas. FYI, kain itu sudah dibasahi dengan Chloroform.

[1] EPIPHYTE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang