[E] 0.9 : FOUL

290 63 36
                                    

Jangan lupa kritik dan sarannya yaa teman✨
Selamat membaca🖤

━━━━━━━━━━━━━━━

Cekrek!

Seorang perempuan mengabadikan pemandangan sekitar menggunakan kamera digitalnya. Dia terlihat seperti turis, padahal dia terlahir di kota ini.

Dia bersenandung sambil melangkahkan kaki. Suasana hati yang mendukung membuat dia merasa senang berjalan-jalan keliling kota. Rasanya sudah lama dia tidak jalan-jalan seperti ini semenjak dia pergi kuliah ke Jepang.

Drrtt Drrtt

Sayangnya, momen indah yang dia nikmati hancur karena panggilan masuk. Dia pun merogoh ponsel yang ada di tas selempang, lalu mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Ck! Kau mengganggu momenku, Bas!"

"Kau di mana?" tanya Sebastian di seberang sana.

"Jalan-jalan ke taman kota."

"Hah? Jalan-jalan? Masih pagi buta seperti ini kau sudah berkeliling? Kau gila?"

Joy merotasikan bola matanya. "Kau yang gila. Hari sudah siang seperti ini kau bilang masih pagi buta. Makanya, jangan tidur terus!"

"Oh, sudah siang ya? Aku tidak tahu, kamarku gelap tadi."

"Up to you. Katakan, ada apa kau menelponku?" tanya Joy to the point.

"Kenapa kau meninggalkanku tanpa ada makanan di dapur? Aku lapar."

"Tuan Bastian, di rumahmu memang tidak ada makanan sejak kemarin. Makanya aku pergi untuk sarapan sekaligus jalan-jalan."

"Lalu kenapa kau tidak mengajakku?"

"Kau 'kan tidur!"

"Kalau begitu ya bangunkan aku."

"Haha ... kau tidak sadar, ya? Aku sudah membangunkan kau, bahkan sampai menyemprotkan air ke wajahmu ... tapi kau tidak bangun juga, jadi kutinggalkan saja kau sendirian."

"Hm ... sekarang share lokasimu, aku akan menjemputmu."

"Apa? Jemput?! Aku masih mau jalan-jalan!"

"Kalau begitu, temani aku makan saja ke restoran biasanya."

"Ya sudah, cepatlah datang."

"Okay!"

Tutt

Joy menutup sambungan telpon, lalu membagikan lokasi dia sekarang kepada Sebastian. Setelah selesai membagikan lokasi, dia memasukkan kembali ponsel ke dalam tas.

Netra coklatnya menangkap satu tempat yang cocok untuk dia menunggu Sebastian datang. Joy pun melangkahkan kaki jenjangnya menuju tempat berbau kopi itu.

Setelah memesan satu gelas Mocachino, Joy duduk di bangku yang berada di dekat jendela.

Sesaat setelah pesanannya datang, tiba-tiba ada seseorang menghampiri Joy. Orang itu menatap Joy dengan ekspresi datar.

Joy cukup terkejut sekaligus bingung saat tahu siapa yang menghampirinya. Sedang apa dia di sini?, pikirnya.

Orang itu duduk berseberangan dengan Joy.

"Ada apa ya?" tanya Joy. Dia harus terlihat berani di hadapan orang ini, walaupun dalam hatinya dia sedikit takut.

"Sebenarnya aku ke sini ingin beli Machiato. Namun, setelah aku melihatmu, aku mulai berpikir ada baiknya juga jika aku menghampiri dan mengajakmu berbincang, Nona Gendut."

[1] EPIPHYTE ✔Where stories live. Discover now