[E] 0.6 : HE IS DIFFERENT

311 64 38
                                    

Terima kasih sudah mampir!
Jangan lupa kritik dan sarannya yaa✨
Luv u ma lovely🖤

━━━━━━━━━━━━━━━━

"HEI, CEPAT TURUN!! JIMMY SUDAH MENUNGGU!" teriak Lucy dari ruang tamu.

Mendengar teriakan sang ibu, Sheryl bergegas menghampiri mereka. Tak lupa pula dia mengambil tas selempangnya.

Saat sudah tiba di ruang tamu, dia disuguhkan tatapan tajam dari Lucy. "Maaf sudah menunggu lama," kata Sheryl sedikit menunduk.

"Kau memang lambat seperti kukang. Cepat berangkat! Jangan membuat papa menunggu di bandara." Lucy menyeret kedua anaknya keluar menuju garasi.

Jimmy langsung masuk ke dalam mobil, diikuti dengan Sheryl yang duduk di sebelahnya. Dia pun segera menyalakan mobil, lalu mengendarainya keluar dari garasi.

"Kami berangkat, Ma," ucapnya pamit.

"Hati-hati!"

Setelah itu, Jimmy langsung menancap gas menuju bandara. Jaraknya cukup jauh, butuh waktu hampir satu jam untuk sampai ke sana.

Saat di perjalanan, Jimmy sedikit melirik ke sebelah kanannya yang tampak melamun.

"Kau bercanda?" tanyanya memecah keheningan.

Sheryl mengerutkan dahi. Sejak berangkat tadi mereka sama sekali tidak berbicara, lalu kenapa Jimmy menanyakan hal itu?

"Maksudmu?"

"Gaun yang kau kenakan, tidak ada gaun lain?" tanya sedikit mengangkat sebelah sudut bibirnya.

Sheryl memandang gaun yang dia kenakan. Gaun panjang selutut dengan warna hitam polos dan kancing di bagian tengah. Menurutnya, gaun ini termasuk indah dan elegan.

"Memangnya kenapa? Ini satu-satunya gaun terbaik yang kumiliki."

Jimmy segera menepikan mobilnya di depan sebuah toko. "Gaunmu itu terlihat norak. Para tamu yang datang nanti pasti menertawakanmu."

Sontak perempuan bermarga Kang itu membulatkan matanya tidak percaya. Gaun yang dia kenakan dibilang norak, padahal gaun itu adalah peninggalan dari ibunya.

"Ayo turun!" Jimmy keluar dari mobil lalu menuju sebuah toko.

"Bukannya kita harus ke bandara? Kenapa ke sini?" tanya Sheryl mengikuti pria itu.

Jimmy mengabaikan pertanyaan Sheryl, dia berjalan menghampiri seorang wanita paruh baya yang diyakini adalah si pemilik toko.

"Tolong pilihkan beberapa gaun untuk dia," pinta Jimmy sambil menunjuk Sheryl.

"Aku?"

"Baiklah, Tuan. Tunggu sebentar, ya." Wanita itu berlalu mengambil beberapa gaun.

Sheryl langsung memeriksa dompetnya. Namun, Jimmy langsung merebut dompet tersebut dari tangan Sheryl.

"Aku yang bayar," ucap Jimmy memasukkan dompet milik Sheryl ke dalam saku celananya.

Rasanya antara marah dan senang, Sheryl tidak tahu. Yang pasti sekarang Jimmy bersikap sedikit berbeda. Biasanya dia sangat cuek terhadap Sheryl, tidak seperti sekarang. Apa karena hari ini papa pulang dia jadi bersikap seperti ini?

"Ini gaun terbaik yang kami miliki, Tuan. Silakan dicoba dulu," ucap wanita itu ramah sambil membawa dua gaun berwarna gelap dengan model yang berbeda.

Jimmy mengambil kedua gaun itu lalu memberikannya kepada Sheryl. "Cobalah, jangan lama-lama."

Sheryl tersenyum tipis, dia menerima kedua gaun itu kemudian mengikuti pemilik toko menuju bilik ganti baju yang telah disediakan.

[1] EPIPHYTE ✔Where stories live. Discover now