Bab 24 : Kencan

14.6K 988 19
                                    

Sehabis sholat Maghrib, Atha terus saja memaksa ku berganti baju. Aku benar-benar tidak dapat memahami apa yang sedang dia pikirkan. Padahal, menurut ku waktu senggang itu paling enak dihabiskan dengan tidur di kasur yang empuk. Sayang sekali kali ini aku tidak dapat melakukannya.

Meski dengan wajah yang ditekuk saking kesalnya aku padanya. Aku tetap saja menuruti apa yang dia perintahkan. Baiklah, dengan penuh rasa terpaksa kali ini aku akan mengikuti apa yang dia perintahkan,agar tahu apa yang akan dia lakukan nanti.

"Depan suami itu jangan pasang wajah kesal gitu, enggak baik gimana nanti kalau aku enggak ridho kamu gituin, dosa kamu" bukannya mereda rasa kesal ku malah bertambah parah. Tidak bisakah dia sekali saja mengontrol mulut cabenya itu.

"Enggak usah ngedumel, tambah dosa kamu" mulut Atha beneran seperti ibu-ibu kompleks yang doyan nyinyir. Apa saja selalu di komentari. Apa dia begini hanya kepada ku. Apa semua orang tahu kalau perkataan Atha itu pedes banget. Aku enggak bisa ngebayangin saat Atha marahin karyawan nya. Pasti panjang banget kayak kereta api.

" Udah cepat sana ganti baju, jangan bengong terus" astaghfirullah seperti segala sesuatu yang aku lakukan di depan Atha selalu saja salah. Bukannya tadi dia yang mengajak ku berbicara. Nanti aku tinggal pergi dia tetap mengomel lagi. Akhirnya aku pergi ke kamar tanpa menghiraukan Atha lagi.

***

Saat aku turun Atha sudah tidak ada ditempat tadi. Sepertinya Atha sudah berada di garasi mobil. Akhirnya aku pergi ke sana dan memastikannya sendiri.

Benar sekali Atha sudah siap bahkan mesin mobil pun sudah menyala. Tanpa menunggu waktu lama lagi aku  segera masuk ke sana.

Aku sudah sangat siap tapi mengapa Atha tidak langsung menjalankan mobilnya. Saat aku melihat kepadanya Atha sedang melirik ku dengan lirikan tajamnya. Aku paham sekarang, aku lupa memasang sabuk pengaman. Dan setelah sabuk pengaman ku terpasang pada segera lah mobil tersebut berjalan meninggalkan rumah kami.

Aku tidak tahu, Atha akan membawa ku kemana, mau bertanya tapi takut nanti jawabannya enggak enak.

"Ayo turun" akhirnya aku tahu Atha membawa ku kemana. Aku kira dia akan mengajak ku kencan ke mall atau main di taman atau bahkan di tempat romantis. Tapi sayang, jelas semuanya tidak akan pernah terjadi malam Minggu kali ini aku habiskan untuk menemani Atha bekerja di restorannya.


Bersambung

Why Atha (Lengkap)Where stories live. Discover now