Why Atha (Lengkap)

Part 29 : Nyaman

Aku turun dari mobil berniat untuk membukakan gerbang agar mobil Atha bisa segera masuk. Setelah memasukan mobilnya kepada gerasi, Atha segera keluar dari mobil tersebut. Dan menunggu ku didepan pintu.

Aku merasa aneh, biasanya Atha akan langsung masuk kedalam rumah tanpa menunggu ku.

"Kenapa enggak masuk" aku bertanya kepada Atha.

"Kan kuncinya kamu yang pegang, masa aku harus nembus pintu" benar juga sih kunci pintu rumah aku yang bawa. Mengapa aku sekarang malah kepedean kayak gini. Untuk menutupi rasa malu ku aku hanya cengengesan di depannya. Saat pintu terbuka kami segera masuk kedalam rumah.

Aku segera berjalan menuju ruang santai disana terdapat televisi dan sofa. Mungkin saja saat ini Atha sedang dikamar. Biarkanlah saja dia, aku hanya ingin duduk bersantai disini. Meskipun sudah makan tadi, tapi untuk sekedar nyemil makanan ringan perut ku masih muat. Maka dari itu sedari tadi mulut ku tidak berhenti mengunyah.

"Ternyata disini" baru saja aku berbicara tentang dia, tau-tau orang nya sudah duduk disamping ku. Aku tidak menghiraukan dia mata ku terus melihat acara di televisi.

"Kalau ada yang ngajak bicara tuh diperhatikan, masa suami ngomong matanya tetap aja lihat televisi, habis itu enggak jawab lagi. Untung aku orangnya pemaaf, kalau enggak dosa kamu bisa numpuk" kali ini aku melihat kearah Atha, mengapa sih akhir-akhir ini dia senang sekali mengatakan kata suami dan istri.

Atha merebahkan tubuhnya, kepalanya berbantalan paha ku. Apa lagi yang dia lakukan sekarang, dia itu enggak nyadar atau gimana sih jantung ku rasanya mau meledak dibuatnya.

"Kalau mau tidur di kamar aja berat tahu" aku hanya ingin menutupi dekup jantung ku saja. Sebenarnya ada rasa senang saat Atha melakukan ini.

"Disini nyaman" Atha berkata dengan mata yang tertutup. Jangan tanyakan bagaimana kabar ku sekarang, yang jelas aku tidak baik-baik saja.

Bersambung

Part singkat dari Atha semoga bisa mengobati rasa kangen.