Bab 6 : Kampus

15.4K 1K 9
                                    

Besoknya sesuai perintah aku pergi ke kampus. Sebelum berangkat dia menarik tanganku memberikan kunci motor tanpa berbicara lalu dia pergi meninggalkan ku yang masih kebingungan.

Aku pikir Atha akan mengantarkan ku kampus seperti orang lain. Nyatanya dia menginginkan kami pergi secara terpisah. Jadi untuk apa kami menikah jika begini keadaannya.

Menurut sahabatku berita pernikahan kami sedang menjadi pembicaraan yang hangat. Terbukti ketika aku berjalan di koridor banyak orang yang berbisik-bisik bikin telinga panas.

"Loh gue kira Lo berangkat honeymoon taunya berangkat kampus" suara Rena mengalihkan perhatian ku. Ica datang menghampiri kami.

"Gimana ceritanya pengantin baru hari ke dua udah ngampus aja" jadi bukan salah ku kan kalau menganggap ini kejam Ica saja punya pemikiran yang sama dengan ku kenapa dia tidak

"Ini mungkin anugerah nya ketika kita nikah dengan orang pintar" aku hanya dapat menjawab dengan pasrah.

"Gila laki Lo keren dia kayak orang yang enggak mau rugi"

Ada benarnya juga pendapat Rena secara mulai saat ini dia yang tanggung biaya kuliah ku.

***
Setelah dosen keluar kami memutuskan untuk duduk di bawah pohon. Aku menceritakan segala perilakunya kepada kedua sahabatku.
Mereka sudah memprediksi hal itu terjadi tapi tidak sampai separah itu.

Mereka jiga mengatakan setidaknya di depan istri tidak sedingin itu.
Aku melihatnya melihat dia sedang duduk dengan para sahabat. Dari tiga sahabat ada satu perempuan diantara mereka.

Semua orang juga pasti merasa iri dengan kedekatan Raya dengan Atha. Walaupun Atha hanya diam dia tidak akan pernah merasa terganggu. Entah bagaimana awal cerita pertemanan mereka. Dari gosip yang kudengar mereka sudah bersama sejak SMA.

Semua perempuan di fakultas ini ingin menggantikan posisi Raya. Begitu pun dengan aku jika dia mengijinkan nya.


Bersambung

Why Atha (Lengkap)Where stories live. Discover now