1| Bingkisan

25.3K 4.3K 2.6K
                                    

Jam berapa baca Hipokrit?

Jam berapa baca Hipokrit?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"AAAAA!"

Sebuah teriakan spontan menggelegar ke segala penjuru tatkala melihat pemandangan tragis di depan mata.

Tubuh seorang siswa tergantung dari atas gedung, menjuntai di sisi gedung dengan tali yang melingkar di lehernya.

Siswa perempuan itu- bunuh diri.

Berita.com Siswa SMA terkenal bunuh diri dari atap gedung sekolah, ini tanggapan pihak sekolah

Tajukharian Gantung diri di sekolah berinisial SB, korban diduga depresi

Detiknews Seorang siswa nekat bunuh di sekolah, teman-teman korban merasa kehilangan

"Raline."

Imajinasi Raline setelah membaca kumpulan berita dari web gelap itu terbuyarkan. Menolehkan kepalanya, Raline berdeham sekenanya menjawab panggilan lelaki yang duduk di kursi roda itu.

"Sarapan udah ayah siapkan."

"Iya." Raline memasukkan ponselnya ke dalam saku dan beranjak mendekati meja makan.

"Gimana sekolah baru kakak?"

Raline menyuap sesendok nasi goreng. "Baik. Seenggaknya gak seburuk dulu karena orang-orang tau latar belakang aku."

Raut wajah Rendrian-ayahnya itu, perlahan memuram. Merasa tidak enak. Kemudian tersenyum tipis. "Kakak suka sekolah disana?"

Raline manggut-manggut. "Mereka semua juga suka aku. Semua orang mau temenan sama aku."

Rendrian turut tersenyum senang. "Ayah dengar, anak-anak yang sekolah disana hampir semuanya kaya."

Raline menaikkan tatapannya, menatap Rendrian seakan paham ke arah mana pembicaraan itu. "Nggak usah khawatir, Yah. Soal uang sekolah, Raline bisa urus sendiri."

Bruk!

Perhatian keduanya sontak teralihkan melihat pelaku yang baru saja membuka pintu dengan tidak santai. Raline menatap Revin sinis. Adiknya itu selalu saja membuat emosinya terpancing setiap pagi.

Mendekati anak lelaki dengan pakaian berantakan dan kacau itu di ambang pintu, Raline langsung saja melayangkan tamparan di pipinya.

"Apaan sih lo, kak?" Revin balas mendorong Raline tidak terima.

"Lo yang apaan, dek! Berhari-hari nggak pulang, kayak nggak tau rumah. Tiap pulang pasti bawa masalah. Lo kayak anak yang gak punya orang tua tau nggak!"

"Udah ngomelnya?" Revin berdecih. "Gue emang nggak punya orang tua."

"Revin!" hardik Raline emosi, ingin melayangkan tangannya untuk memukul lelaki itu lagi yang langsung ditepis oleh Revin.

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now