13|Salah Sasaran

8K 2.2K 1.6K
                                    

Jam berapa baca hipokrit?

Menurut kalian sejauh ini, siapa peneror Raline?

Ada gak yang gak kalian curigain?

"So, you still unremember me yet?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"So, you still unremember me yet?"

Raline tersentak bangun dari tidurnya. Ia menetralisirkan napasnya yang tak beraturan. Lantas kemudian mendudukkan diri dan menyandar pada palang kasur. Memijat pangkal hidungnya sendiri.

Entahlah, sepertinya tadi Raline bermimpi buruk. Tapi mengenai mimpi apa itu, Raline tidak bisa lagi mengingatnya dengan jelas.

Tok-tok-tok!

Mendengar suara ketukan dari luar- sepertinya bukan dari kamarnya- lantas membuat Raline menoleh bingung. Mengerutkan keningnya, siapa orang yang datang malam-malam begini?

Raline turun dari kasur dan keluar kamar. Membuka pintu rumah dan tidak mendapati siapa-siapa.

Hanya ada sebuah map berwarna coklar yang ditinggal di atas lantai tepat di depan pintu rumahnya. Raline mengerutkan keningnya bingung. Membuka amplop itu untuk mencari tau apa isinya.

Raline membelalakkan matanya, isi amplop itu adalah foto-foto dirinya.

Foto-foto Raline yang diambil saat ia bersama dengan sugar dadynya. Mungkin, lebih dominan fotonya bersama dengan sugar daddynya yang terakhir sebelum yang bersamanya saat ini. Parahnya lagi, semua foto-foto itu dicoret dengan tinta merah.

Wajahnya dicoret-coreti dengan tinta merah. Berikut juga dengan kalimat yang sama yang selalu ia temui turut menghias coretan pada foto-foto polaroid itu.

Go to hell, baby bitch!

Raline menatap foto-foto itu bergantian.  Rautnya menekuk tegang. Tangannya kemudian mengambil kembali sesuatu yang tampaknya masih tertinggal di dalam amplop itu.

Namun nyatanya, yang tertinggal bukanlah sebuah benda.

"Aaaakh!"

Raline sontak melempar amplop itu setelah berteriak. Mengibas-ngibas tangannya yang langsung terasa sakit setelah disengat sesuatu. Raline semakin berteriak kaget dan refleks berjalan mundur kala melihat sesuatu yang berjalan keluar dari dalam amplop itu.

Seekor anak kalajengking.

"Ayah! Ayah!"

Rendriyan langsung keluar rumah melihat Raline yang berteriak ketakutan. Seketika membelalak melihat kalajengking yang ada, langsung mengambil sapu dan mengusirnya.

"Kakak nggak apa-apa?"

Raline menggeleng dengan mata berkaca. Menunjukkan tangannya yang perlahan membengkak karena disengat kalajengking itu. Rendriyan melihatnya sekilas, lalu mengajak Raline masuk ke dalam rumah untuk mengobati tangannya.

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now