8| Curiga

11.5K 2.8K 2.1K
                                    

Hi Frien! Jam berapa baca Hipokrit?

Absen kuy, spam emot love ya🖤

Kalau hipokrit ada grup chat, ada yang mau masuk nggak?

Ss part favorit kalian dan jangan lupa tag aku di ig yah
@cutputri.kh | @akunhipokrit

Yang bersikap dingin, terkadang diam-diam peduli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang bersikap dingin, terkadang diam-diam peduli.

🍂

Raline mendorong pintu rooftop perlahan. Mendapati Radian di pinggir rooftop, mengerutkan keningnya begitu menyadari sesuatu yang familiar di tangan Radian.

Jangka miliknya.

Raline mendekat perlahan, memperhatikan lelaki itu yang sibuk memainkan jarum jangka pada jarinya dengan pandangan kosong menatap ke depan. Raline sempat berpikir Radian mungkin kerasukan, tapi sepertinya tidak.

"Gue sempet ngira lo merhatiin gue waktu itu."

Raline bersuara, Radian menghentikan pergerakannya. Menoleh pada Raline datar.

"Ternyata lo bukan merhatiin gue, tapi jangka gue," sarkas Raline mengalihkan pandangannya.

Radian refleks merasakan deja vu.

Tidak merespon Raline, Radian lantas memalingkan wajahnya kembali. Memandang ke depan, tanpa melakukan apa-apa.

"Gue bener-bener minta maaf soal yang kemarin." Raline mengusap tengkuknya canggung. "Gue bener-bener nggak tau lo bakal pingsan... dan bahkan kejang."

Radian hanya mendengarkannya, tidak memberikan suara apapun sebagai respon.

PTSD yang dimilikinya memicu Radian mengalami Pseudoseizure tiap kali terkena serangan panik karena sentuhan fisik. Radian mengalami itu, karena setiap kali disentuh, ia selalu teringat dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu.

"Lo-" Raline menggigit bibirnya, menerka ragu, "punya haphephobia?"

Radian menolehkan kepalanya, memandanginya lamat. Karena Radian diam, Raline mengartikan itu adalah benar. Raline jadi merasa bersalah.

"Sorry. Kalau aja lo nggak bikin gue bingung dan jawab pertanyaan gue kemarin, mungkin gue nggak bakal megang lo-"

"Are you really feeling guilty?"

Raline mengangguk, tentu saja. "Ya-"

"But your words sound like a defense." Radian memalingkan kepalanya lagi.

Raline menggelengkan kepalanya, menyergah tanggapan itu. "Enggak! Gue beneran tulus minta maaf sama lo soal kemarin."

"But i can't trust anyone."

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now